Senin, 12 Januari 2015

Kuliah Filosofi Kepelatihan (1)

Prakata

Almarhum Prof. Dr. Sukadiyanto, M.Pd. adalah salah seorang dosen sekaligus guru besar di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY). Beliau meninggal pada 10 Desember 2014 di usianya yang ke-54. Sewaktu penulis masih menjalani kuliah pada program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO), penulis sempat diajar beliau untuk mata kuliah Filosofi Kepelatihan dan Pelatihan Adaptif. 

Prof. Sukad—demikian beliau sering disapa oleh para mahasiswa—adalah dosen yang sangat produktif menghasilkan karya ilmiah, tulisan-tulisan beliau telah banyak diterbitkan di berbagai jurnal keolahragaan maupun pendidikan, buku-buku beliau juga telah diterbitkan, yaitu Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik dan Metode Melatih Fisik Petenis.

Ada beberapa materi kuliah dan tulisan-tulisan Prof. Sukadiyanto yang sempat beliau upload sendiri di staff.uny.ac.id, pembaca bisa men-download-nya di website tersebut. Akan tetapi, untuk materi kuliah Filosofi Kepelatihan tidak atau belum beliau upload karena satu atau lain sebab. Oleh karena itulah, penulis merasa terpanggil untuk mempublikasikan catatan-catatan materi kuliah Filosofi Kepelatihan yang didapat dari beliau.

Materi yang penulis catat ini sifatnya masih umum atau global, untuk lebih memahaminya pembaca perlu memberikan penafsiran tersendiri terhadap materi-materi beliau yang sempat penulis catat ini. Kemudian ada beberapa materi yang sedikit penulis tambah atau kurangi untuk memudahkan pemahaman dengan tidak mengurangi otentisitas materi yang berasal dari beliau. Berikut materi kuliah Filosofi Kepelatihan yang sempat penulis catat.

A. Fungsi Filosofi Kepelatihan 
  • Fungsi filosofi kepelatihan adalah memberikan landasan yang kuat bagi para pelatih dalam menjalankan profesinya dan memperluas cakrawala mengenai berbagai masalah yang muncul dalam dunia kepelatihan. 

B. Peran Filosofi Secara Umum
  1. Menuntun untuk berperilaku yang baik
  2. Mengambil hikmah dari setiap kejadian
  3. Mengarahkan individu agar bermanfaat bagi diri dan orang lain
C. Hal-Hal yang Harus Dimiliki untuk Membangun Filosofi Kepelatihan
  1. Memiliki keyakinan dan prinsip hidup
  2. Memiliki pengalaman di bidangnya
  3. Respon terhadap pengalaman berdasarkan keyakinan dan prinsip hidup
D. Posisi Pelatih
  1. Ideal self, yaitu pribadi ideal yang berkarakter dan mempunyai pandangan yang visioner
  2. Public self, yaitu pribadi publik yang bisa bergaul, berteman, berkomunikasi, serta bersosialisasi dengan baik
  3. Real self, yaitu pribadi nyata yang memberikan makna dan manfaat untuk orang lain
E. Tugas Pelatih
  1. Merencanakan, menyusun, menetapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses berlatih melatih
  2. Mampu memandu, melihat, atau mencari bakat dan potensi calon atlet (talent scouting)
  3. Mengelola proses berlatih melatih
  4. Mampu menjalankan peran yang multifungsi
  5. Mendampingi atlet dalam pertandingan
  6. Meningkatkan kompetensi, kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki
F. Kriteria Pelatih Profesional
  1. Ahli di bidangnya (expert)
  2. Bertanggungjawab (responsibility)
  3. Memiliki kesejawatan atau ikatan pelatih (corps)
  4. Beretika (ethics)
G. Ciri-Ciri Pelatih yang Baik:
  1. Sehat jasmani dan rohani
  2. Menguasai pengetahuan dan keterampilan cabang olahraga
  3. Mampu berkomunikasi dengan baik
  4. Memiliki pengetahuan pendukung tentang pendidikan dan kepelatihan
  5. Mengetahui peraturan permainan atau pertandingan cabang olahraga
  6. Memahami landasan metodologis dalam pembelajaran cabor
  7. Memiliki moral, kepribadian, dan sikap sosial yang baik
H. Peran Pelatih
  1. Guru: memberikan pengetahuan dan wawasan kepada atlet
  2. Instruktur: mengarahkan aktivitas atau kegiatan para atlet
  3. Aparat atau penegak disiplin: memberikan hadiah (reward) atau hukuman (punishment) yang sepadan yang sepadan kepada para atlet
  4. Motivator: memberikan motivasi, dorongan, dan semangat pada para atlet
  5. Teman: membangun hubungan yang harmonis dengan atlet
  6. Manajer: memimpin, mengatur, me-manage, dan mengarahkan para atlet
  7. Administrator: merencanakan, mengatur, mengelola, dan mengorganisasikan segala hal yang berkaitan dengan proses latihan
  8. Ilmuwan: meneliti, mengkaji, menganalisis, mengevaluasi, dan menarik kesimpulan
  9. Pekerja sosial: bekerja dengan ikhlas, memberikan bimbingan, saran dan arahan pada atlet
  10. Siswa atau pelajar: mendengarkan; belajar; mau menerima kritik, saran, dan masukan; selalu bertanya untuk peningkatan diri
I. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Pelatih
  1. Latihan merupakan suatu kegiatan, maka atlet harus diberi kesempatan sebanyak mungkin untuk melakukan kegiatan fisik dan psikologis selama latihan
  2. Bagi pemula lebih baik banyak melakukan aktivitas fisik daripada terlalu banyak teori tapi sedikit praktek, pada tahap tertentu (tingkat menengah – lanjut) teori memang dibutuhkan dan lebih baik langsung dipraktekkan
  3. Susunan materi latihan, setiap atlet harus dapat melakukan sesuai dengan tingkat kemampuannya (beban latihan bersifat individual)
  4. Prinsip melatih harus selalu berjenjang dari mudah ke sukar, dari ringan ke berat, dan dari sederhana ke kompleks
  5. Materi latihan bersifat menyeluruh, meliputi fisik, teknik, taktik, mental, dan sosial
  6. Materi latihan selalu diulang agar dapat teradaptasi oleh atlet
  7. Susunan materi latihan tujuannya terukur, spesifik, menantang, masuk akal, dan ada target untuk mengetahui tingkat keberhasilan atlet dalam melakukan latihan
  8. Memberikan penghargaan (reward) kepada atlet yang dapat melakukan dengan baik, terutama pemula, meski hanya sebuah pujian
  9. Disiplin, bila tidak bisa hadir harus memberi tahu atlet dan memberi tugas materi yang harus dilakukan
 J. Kutipan-Kutipan dari Prof. Sukadiyanto
  • Pandanglah sesuatu dari sisi positifnya jika ingin melangkah atau mengambil suatu keputusan.
  • Proses latihan jangan sampai “merobotkan manusia”, tetapi harus “memanusiakan manusia”.
  • Pelatih merupakan model bagi atletnya, sehingga ada pepatah mengatakan, “Perilaku atlet merupakan cerminan dari perilaku pelatihnya”. Oleh karena itu, berikan contoh dan teladan yang baik.
  • Karakter seorang pelatih harus tegas, lugas, jelas, dan yakin bahwa apa yang dilakukannya adalah benar. Meskipun nantinya terbukti salah, seorang pelatih pasti akan tetap dipercaya dan diikuti karena karekternya yang tegas tersebut. Jadi, ketika memutuskan sesuatu, yakin saja tidak usah ragu walaupun banyak pihak yang mengkritik dan tidak setuju. Itulah yang disebut pelatih berkarakter.

Bersambung...

1 komentar: