Dalam kesendirianku yang sepi
Aku sungguh malu
Tapi tak tahu malu apa
Malu yang tak berguna
Dan selalu ku merasa tersendiri
Dari kelompoknya yang terasing
Kecuali, dalam hal kebaikan
Kewajiban yang mendekat pada tuhan
Dan aku Akan berusaha tak canggung
Memenuhi kewajiban orang beriman
Rihan Musadik
Yogyakarta, Maret 2011
Sabtu, 16 April 2011
Doa Seorang Mahasiswa
Wahai Tuhanku
Aku akan tetap berusaha ikhlas
Ridha akan semua pemberian-Mu
Syukur atas segala nikmat-Mu
Sabar atas segala ujian dan cobaan-Mu
Istiqomah menjalankan perintah-Mu
Menjauhi segala larangan-Mu
Tapi, Ya Rabb
Hamba ini manusia lemah tak berdaya
Jika tanpa kekuatan dan karunia-Mu
Hamba-Mu yang hina dina ini mohon, Ya Rabbi
Karuniakan hamba kemudahan dalam setiap urusan
Kasih hamba solusi atas segala persoalan
Ringankanlah hamba mengarungi kehidupan
Kuatkanlah hamba untuk selalu istiqomah di jalan-Mu
Dan hamba-Mu yang kotor ini mohon Ya Allah
Karuniakanlah hamba kendaraan
Agar hamba lebih mudah dalam berpergian. Amiin.
Rihan Musadik
Yogyakarta, 4 April 2011
Aku akan tetap berusaha ikhlas
Ridha akan semua pemberian-Mu
Syukur atas segala nikmat-Mu
Sabar atas segala ujian dan cobaan-Mu
Istiqomah menjalankan perintah-Mu
Menjauhi segala larangan-Mu
Tapi, Ya Rabb
Hamba ini manusia lemah tak berdaya
Jika tanpa kekuatan dan karunia-Mu
Hamba-Mu yang hina dina ini mohon, Ya Rabbi
Karuniakan hamba kemudahan dalam setiap urusan
Kasih hamba solusi atas segala persoalan
Ringankanlah hamba mengarungi kehidupan
Kuatkanlah hamba untuk selalu istiqomah di jalan-Mu
Dan hamba-Mu yang kotor ini mohon Ya Allah
Karuniakanlah hamba kendaraan
Agar hamba lebih mudah dalam berpergian. Amiin.
Rihan Musadik
Yogyakarta, 4 April 2011
Berjalan tuk Sebuah Penantian
Tiap hari kuberjalan
Melewati teriknya panas mentari
Kupatahkan rasa lemah dan lelah
Kubiarkan patah semangat
Yang mendera merong-rong hatiku
Kubersihkan hati pikiranku
Dari kufur nikmat
Walau kadang lelah
Aku tetap bersyukur bersemangat
Meski harus kutempuh jalanan
Untuk penantian masa depan
Atau untuk sebuah kebaikan
Rihan Musadik
Yogyakarta, 4 April 2011
Melewati teriknya panas mentari
Kupatahkan rasa lemah dan lelah
Kubiarkan patah semangat
Yang mendera merong-rong hatiku
Kubersihkan hati pikiranku
Dari kufur nikmat
Walau kadang lelah
Aku tetap bersyukur bersemangat
Meski harus kutempuh jalanan
Untuk penantian masa depan
Atau untuk sebuah kebaikan
Rihan Musadik
Yogyakarta, 4 April 2011
Batagor Tanpa Sambal
Sore hari yang cerah
Kududuk bersarung di atas kasur tipis
Kuselesaikan wiridanku
Lalu aku dengar suara-suara tak mengenakkan
Aku khawatir mereka akan gaduh dan menggangguku
Hatiku lega ternyata mereka pergi
Dan sore menjadi tenang
Hanya suara ibu-ibu pengajian di musholla
Saat kududuk sambil membaca buku
Batagor datang menghampiriku
Meski tanpa sambal, tapi gratis
Oh, nikmatnya
Terima kasih Kang Abbas
Rihan Musadik
Yogyakarta, 2 April 2011
Kududuk bersarung di atas kasur tipis
Kuselesaikan wiridanku
Lalu aku dengar suara-suara tak mengenakkan
Aku khawatir mereka akan gaduh dan menggangguku
Hatiku lega ternyata mereka pergi
Dan sore menjadi tenang
Hanya suara ibu-ibu pengajian di musholla
Saat kududuk sambil membaca buku
Batagor datang menghampiriku
Meski tanpa sambal, tapi gratis
Oh, nikmatnya
Terima kasih Kang Abbas
Rihan Musadik
Yogyakarta, 2 April 2011
Langganan:
Postingan (Atom)