Kamis, 29 Agustus 2013

Shalat Shubuh Berjama'ah

Pagi ini, Jum’at (30/8/2013), saya sedikit kesal dengan diri sendiri karena mendapati diri ini terbangun tepat pukul 06.40, itu berarti melewatkan waktu shalat shubuh berjama'ah di masjid (itu jelas), dan tentunya shalat shubuhku jadi kesiangan alias tidak disaksikan malaikat. Sebab kata Nabi, “Sesungguhnya shalat shubuh itu disaksikan oleh para malaikat, dan malaikat juga turut mendoakan”. Itu yang dapat saya ingat. Shalat shubuh di masjid juga memiliki keutamaan besar tersendiri, bahkan ada sebuah buku yang membahas keutamaan shalat shubuh di masjid. Saya pernah melihatnya di lingkungan masjid Kampus UGM, yang memang banyak penjual buku-buku agama di situ, buku itu (kalau nggak salah, tapi kayaknya salah dechberjudul Keutamaan Shalat Shubuh di Masjid.

Yang saya ingat ada sebuah hadits dari Rasulullah, “Seandainya kita tahu pahala shalat shubuh di masjid, tentu kita akan bergegas berangkat, meskipun harus berjalan merangkak”. Subhanallah. Saya teringat ketika mendengar khutbah jum’at di masjid Kampus UGM (saya memang terbiasa di masjid ini, begitu juga dengan majelis ta'lim, saya sering menghadirinya), khotib membawakan sebuah hadits, bahwa barangsiapa shalat shubuh berjama'ah di masjid, pahalanya sama dengan qiyamul lail semalam suntuk. Jika ada seseorang shalat tahajjud tapi ia tidak shalat jama'ah, maka pahalanya kalah dengan orang yang tidak shalat tahajjud, tapi ia shalat jama'ah di masjid, tentu saja yang paling keren bisa qiyamul lail dan shalat shubuh berjama'ah di masjid.

Jalan Sehat dalam Rangka HUT RI ke-68

Graulan, Giripeni, Wates. Warga dusun Graulan melakukan kegiatan jalan sehat dalam rangka 17 Agustus pada Minggu (25/8), rute jalan sehat diawali dengan berkumpul di lapangan voli RW 2 yang baru saja diperbaiki oleh KKN posko Graulan dan pemuda Karangtaruna Marsedes. Lalu berjalan ke arah timur dan rute hanya mengelilingi dusun Graulan.

Ratusan warga datang berbondong-bondong untuk mengikuti kegiatan jalan sehat ini yang sebelumnya pada malam harinya, yaitu malam Minggu diadakan pentas seni dusun Graulan di lapangan voli yang sama. Pengumuman jalan sehat dilakukan lewat pamflet-pamflet dan lewat pengeras suara di masjid Nurul Huda dan gardu dusun.

Warga terlihat sangat gembira dan antusias, karena memang dua tahun terakhir kegiatan 17-an vacuum, kegiatan jalan sehat ini juga merupakan sarana yang sangat baik untuk menyatukan kebersamaan warga dusun Graulan yang selama ini terlihat terkotak-kotak lewat RT.

Di samping jalan sehat puluhan doorprize menarik, dan juga menghadirkan pesulap amatir juga menambah semaraknya kegiatan ini. Hadiah doorprize sendiri sebagian besar berasal dari warga, KKN, dan Karangtaruna. Sebelum pembacaan kupon dan acara sulap ada pembagian hadiah lomba 17-an pada Sabtu dan Minggu (17-18/8), serta lomba voli plastik antar RT pedukuhan Graulan dari Senin malam hingga malam Jum’at (19-22/8). (RM).

Lomba 17-an dalam Rangka HUT RI ke-68

Graulan, Giripeni. Hari Sabtu dan Minggu, pada tanggal 17 dan 18 Agustus 2013, KKN UNY kelompok 28 bekerjasama dengan Karangtaruna Marsedes mengadakan lomba dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke-68. Khusus hari Sabtu, yaitu lomba makan krupuk, lari kelereng, goyang jeruk, dan pecah air. Lomba ini hanya diikuti oleh anak-anak dusun Graulan, diikuti oleh sekitar 70 anak, dan dimulai pada pukul 14.00 hingga 17.30 WIB.

Sedangkan pada hari Minggu yang dimulai pada pukul 15.00, yaitu lomba tangkap belut untuk ibu-ibu, tangkap belut untuk anak-anak, dan kipas balon. Pada malam harinya pukul 20.00 diadakan lomba masak nasi goreng untuk bapak-bapak yang masing-masing RT mengirimkan perwakilannya, sedangkan di Graulan ada enam RT. Selain itu, juga ada lomba goyang jeruk untuk remaja maupun dewasa.

Kemudian pada Senin malam (19/8) hingga Kamis malam (22/8) diadakan lomba voli plastik antar RT, dan setiap RT mengirimkan perwakilannya minimal satu tim, tapi ada juga yang mengirimkan dua tim. Mahasiswa KKN juga ikut serta dalam lomba voli, seluruhnya yang mendaftar ada 8 tim dengan menggunakan sistem gugur. Untuk Juara 1 voli plastik dimenangkan RT 06, Juara 2 RT 04, sedangkan Juara 3 oleh tim KKN. (RM).

Pelatihan Membuat Pie Buah untuk Ibu-Ibu di Dusun Graulan

KKN UNY kelompok 28 yang ditugaskan di dusun Graulan mengadakan pelatihan membuat pie buah yang diperuntukkan bagi ibu-ibu PKK di dusun Graulan pada Minggu (28/7/2013). Pelatihan ini mendatangkan tutor dari Bantul. Pelaksanaannya bertempat di lingkungan Mushola Nurul Iman.

Antusiasme peserta pelatihan, yaitu ibu-ibu terlihat dari keseriusan dalam memperhatikan tutor mengajarkan cara membuat pie buah, sekaligus langsung dipraktekan oleh ibu-ibu. Acara berlangsung lancar yang dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 siang.

Selesai acara ini, KKN, pelatih, dan ibu-ibu berfoto bersama untuk dokumentasi dan kenang-kenangan. Tidak lupa hasil pembuatan pie buah yang dibuat oleh tutor dan ibu-ibu disajikan di meja yang sudah disediakan panitia. Sajian pie buah juga difoto, sajian yang sudah ditata rapi di atas meja terlihat sangat cantik dan indah, sangat menggoda selera yang lapar ketika bulan suci Ramadhan ini. Serasa ingin melahapnya.

Kegiatan ini merupakan salah satu program kelompok KKN yang bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan pada ibu-ibu PKK dalam membuat pie buah, karena keterampilan membuat makanan atau sajian pie buah jarang diketahui oleh para peserta, di samping potensi untuk bisnis ini cukup prospek. (RM).

Kamis, 15 Agustus 2013

Sebuah Cerpen - Air Mata Penyesalan

Malam itu tidak seperti biasanya, begitu kelam. Angin begitu tenang tak berbicara sedikitpun, seakan membawa berita bencana, membawa ketakutan, karena hawa malam yang terasa mencekam. Bulan pun tak menampakkan wajahnya yang terang, dan bintang-bintang tak ada satu pun yang menyiramkan cahaya malam. Jangkrik-jangkrik masuk ke sarangnya masing-masing, tak terdengar sedikitpun nyanyiannya yang ikut meramaikan malam. Bahkan semut-semut tak aku lihat satu pun, biasanya banyak semut merayap, berderet di dinding, kenapa malam ini begitu sunyi mencekam.

Tiba-tiba dari dalam rumah. Istriku Rina, memanggil, memecah keheninganku bersama suasana malam. “Mas, sudah larut malam nih, masuk yuk, di luar kan dingin, sekalian temani Zahra tidur,” katanya membujukku yang sedang merenung di teras rumah.

Zahra adalah anak pertamaku, perempuan dan cantik seperti ibunya. Nama Zahra aku dapatkan dari Pak Kyai yang saat itu aku undang pada acara aqiqah untuk memberikan doa, memberi kami nasihat, sekaligus memberikan nama pada anakku. Dan beliau menamainya Fatimatuzzahra, nama panggilannya Zahra. Nama yang sungguh indah dan enak didengar.

“Pasti nama ini diambil dari Al-Qur’an ya, Kyai?” tanyaku waktu itu.

“Ya, betul Har, harapannya supaya kelak bisa jadi anak yang shalehah, dan selalu mengamalkan Al-Qur’an, berbakti pada kedua orangtua, serta berguna bagi masyarakat,” jawab Pak Kyai sembari tersenyum. Sebelum acara aqiqah selesai, dan Pak Kyai hendak beranjak pulang. Beliau pun memandangku dan bertanya, “Har.”

 “Ya, Pak Kyai, ada apa?” jawabku singkat.

“Akhir-akhir ini aku lihat kau jarang terlihat di majelis pengajian, aku dengar kau juga jarang shalat berjama'ah di masjid,” katanya. Lama aku berpikir untuk menjawab pertanyaan Kyai, bahkan aku sempat termenung. Namun, sebelum aku mengeluarkan sepatah kata, Pak Kyai melanjutkan bicaranya, “Har, semenjak usahamu maju pesat, bahkan banyak pemuda-pemuda kampung yang masih nganggur kau pekerjakan menjadi karyawanmu, hingga kau pun tercatat menjadi salah satu pengusaha sukses di kota ini. Aku perhatikan kau jarang ngaji di majelis, jarang shalat di masjid. Dan yang aku heran, kenapa saat bujangan kau tidak memilih istri yang berjilbab, yang menutupi auratnya, yang shalehah, yang bagus agamanya, yang bisa mengingatkanmu dikala lupa, yang dapat meluruskanmu dikala bengkok, dan yang bisa mengantarkanmu pada keridhaan Allah? Kenapa kau tak minta tolong padaku saja untuk mencarikan istri yang shalehah, di pesantrenku kan banyak santriwati-santriwati cantik yang sudah dewasa, yang menurutku cocok denganmu, tapi anehnya kau justru memilih istri yang mantan pelacur dan tidak jelas asal-usulnya itu,” sambung Pak Kyai sembari menatap tajam padaku, seolah tak merestui pernikahanku dengan Rina.

Rabu, 14 Agustus 2013

Kultum - Ukhuwah (Persaudaraan)

Basmalah, salam, innalhamdalillah…, asyhadu…, shalawat, yaa ayyuhalladziina…

Bapak ibu, jama'ah shalat isya dan shalat tarawih yang dimuliakan Allah

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah semata, kita bersyukur hingga hari ini masih diberikan kenikmatan untuk dapat merasakan indahnya dan nikmatnya puasa ramadhan dan mengerjakan amalan-amalan ibadah yang pahalanya berlipat ganda.

Shalawat dan salam…

Bapak ibu, para jama'ah rahimakumullah…

Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam dan juga umat manusia, sejak awal telah mengajarkan budaya persatuan. Bukan saja dalam koridor sesama kaum muslimin atau yang biasa disebut dengan ukhuwah islamiyah, tetapi juga dalam konteks masyarakat berbangsa dan bernegara, atau ukhuwah wathaniyah. Dan lebih luas lagi dalam konteks ukhuwah basyariyah, yaitu persaudaraan atau persatuan sesama manusia dimanapun berada. Dalam sejarah dan realitas terkini pun akan mudah kita temukan, bahwa sejatinya persatuan umat memberikan kontribusi besar dalam menambah kualitas suatu bangsa.

Cersing - Cerita Singkat

Di sebuah kampus ternama di kota Yogyakarta, tepatnya di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), di sanalah kami belajar, berteman, dan saling memahami satu sama lain. Kami menimba ilmu sesuai dengan bidang kita, yaitu bidang olahraga, tepatnya jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Bila suatu waktu dosen tidak bisa hadir alias berhalangan, entah karena ada urusan penting atau mendadak, atau mungkin juga karena sedang malas mengajar. Kami sering berkumpul di salah satu kost teman kami, biasanya teman-teman akan main ke kostku atau ke kostnya Uno, yang memang tidak jauh dari kampus.

Kultum - Urgensi dan Hikmah Shalat

Sebagai seorang muslim, setiap hari kita diwajibkan oleh agama kita untuk mendirikan shalat lima waktu. Namun tanpa disadari, kebanyakan dari kita menganggap kewajiban mulia tersebut sekedar rutinitas yang membebani saja. Banyak yang menjalankan shalat hanya sekedar menggugurkan kewajiban, ibaratnya anak sekolah atau karyawan perusahan sekedar absen semata tanpa mengetahui urgensi dan hikmahnya. Karenanya, marilah dalam kesempatan yang berbahagia ini, kembali kita mencoba menyelami kembali urgensi dan hikmah ibadah shalat yang kita kerjakan sehari-hari.

Adapun di antara urgensi dari ibadah shalat, yaitu merupakan ibadah yang pertama kali akan dimintakan pertanggung jawabannya dari manusia pada hari kiamat kelak. Bukan hanya itu, ibadah shalat kita juga menjadi cermin dari keseluruhan rangkaian amal ibadah kita selama di dunia. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya amal ibadah seseorang yang paling pertama kali dihisab adalah shalatnya. Jika shlalatnya dinilai baik, maka bahagia dan tenanglah dia. Namun jika shalatnya rusak, maka rugi dan sengsaralah dia” (HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Nasa’i).

Minggu, 11 Agustus 2013

Kultum - Kasih Sayang

Basmalah (dibaca sirr). Assalamu’alaikum warahmatullahi ta'ala wabarakatuh. Pembuka. Yaa ayyuhalladziina…

Ibu dan bapak, para jama'ah yang dimuliakan Allah. Alhamdulillah.

Hingga hari ini kita masih diberikan karunia untuk dapat melaksanakan puasa ramadhan yang ke- … dan masih diberi kekuatan untuk dapat melaksanakan shalat isya dan shalat tarawih secara berjama'ah. 

Kemudian, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, baginda Nabi Muhammad, juga kepada keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Ibu dan bapak, para jama'ah yang dimuliakan Allah.
 
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, ”Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya sendiri, seperti ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Muttafaqun’alaihi).

Kultum - Homo Religius

Al-Faqir Rihan Musadik
Basmalah (dibaca sirr). Assalamu’alaikum warahmatullahi ta'ala wabarakatuh. Pembuka. Qalallahu… Ta’awudz. Surah Ar-Rum ayat 30. Shadaqallahul ‘adziim.

Bapak-bapak dan ibu-ibu, para jama'ah yang dirahmati Allah. Pertama, marilah kita senantiasa memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah ta'ala yang telah memberikan kita limpahan nikmat dan karunianya. Terutama nikmat kesehatan, nikmat keimanan, dan nikmat keislaman; sehingga kita dimudahkan, kita diringankan untuk berjalan, melangkah menuju masjid-masjid Allah untuk melaksanakan shalat isya dan shalat tarawih berjama'ah, serta menghadiri majelis ilmu kita ini.

Kedua, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, uswah hasanah kita, baginda Nabi Muhammad, juga kepada keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya hingga hari kiamat, dan semoga kita semua mendapatkan syafa’at beliau di hari kiamat kelak.

Bapak-bapak dan ibu-ibu, para jama'ah rahimakumullah…
 
Ayat yang tadi saya bacakan, yaitu surat Ar-Rum ayat 30, yang membahas tentang persoalan agama yang memang sangat dibutuhkan oleh manusia. Ayat tersebut jika diterjemahkan kurang lebih artinya: