Rabu, 26 Mei 2010

Kasih sayang

Pada suatu hari, seorang sahabat memohon kepada Nabi, "Ya Rasulullah, mohonkanlah kepada Allah agar kita dapat menghancurkan orang-orang musyrik itu!" Beliau menjawab, "Saya diutus untuk menebarkan kasih sayang, bukan siksaan!"

Rasulullah bersabda, "Kamu tidak akan bisa menarik simpati orang lain dengan harta yang kamu miliki, tetapi kamu bisa menarik simpati orang lain dengan wajah ceria (senyum) dan dengan akhlak yang baik" (HR. Imam Baihaqi).

Nasihat Bijak

Saya adalah hamba bagi yang mengajar saya walau satu huruf saja (Ali bin Abi Thalib).

Barangsiapa zuhud di dunia ini selama 40 hari dengan benar-benar tulus ikhlas dari lubuk hatinya, maka akan memperoleh karomah. Barangsiapa yang tidak memperoleh karomah, berarti zuhudnya tidak benar (Sahl bin Abdillah).

Saya benar-benar berharap agar kalian bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Mengapa? Agar di dada kalian terdapat Al-Qur’an. Bukankah kalian orang Islam dan beriman? Sebab salah satu tanda dari orang yang benar-benar beriman, di dadanya terdapat Al-Qur’an (Kyai As’ad).

Memurnikan Keikhlasan dalam Beribadah

Ya Allah, setahun penuh aku menyembah-Mu secara munafik (riya), dan tak seorangpun yang memandang diriku. Kini setelah kuberikan seluruh jiwa dan ragaku kepadamu dan bertekad bahwa aku tidak menginginkan pengangkatan diriku, Engkau malah menyuruh 20 orang menghadapku untuk mengalungkan tugas tersebut ke leherku (Malik bin Dinar).
Komentar:
Beribadah harus dengan sepenuh hati, dengan keikhlasan murni, menyerahkan seluruh jiwa dan raga, dengan penuh kekhusyuan dan merasakan kehadiran Tuhan, semata-mata hanya untuk Allah, mengharap ridha dari Allah ta’ala dan ikhlas lillahi ta’ala. Semoga dengan cara ini Allah akan selalu menyayangi kita semua (Rihan Musadik).

Meminta Jabatan

Rasulullah bersabda, "Janganlah kalian meminta-minta jabatan, sebab jika engkau mendapatkan suatu jabatan lantaran permintaan darimu, niscaya engkau tidak akan mendapatkan pertolongan dari Allah ta’ala. Namun, jika engkau mendapatkannya bukan karena permintaanmu sendiri, niscaya engkau akan mendapatkan bantuan dalam mengembannya" (HR. Bukhari dan Muslim).

Jumat, 21 Mei 2010

Renungan Filosofis

Karena terlalu bernafsu, akhirnya hancur semua alias gagal total.

Jangan baca kegagalan, tapi bacalah kesuksesan.

Berkorban untuk orang lain adalah hal yang penting, bayangkan dan rasakan jika anda minta tolong pada seseorang, tapi orang tersebut tidak memberikan pertolongannya padahal anda sangat membutuhkan, apalagi orang tersebut dekat dengan kita. Hal ini memang mudah diucapkan, tapi sulit untuk dipraktekan, maka dari itu perlu pembiasaan dari hal-hal yang kecil agar kita dapat membiasakan diri berkorban untuk orang lain.

Kamis, 13 Mei 2010

Harap dan Cemas

Ketika ketakutan mengancam hati
Akan apa yang kau harap tak tercapai
Ingatlah, bukan takutmu, bukan gelisahmu
yang menentukan apa yang kan terjadi

Tetapi Tuhanlah yang menentukan
segala apa yang kan terjadi nanti
Termasuk apa yang kau harap

Sebab Dialah Yang Berkuasa
Yang Berkehendak dan menentukan segala sesuatu
Termasuk apa yang kau harap

Kebahagiaan Sejati

Kebahagiaan sejati adalah ketika saya dapat merasakan kedekatan dengan Allah ‘azza wa jalla.

Kebahagiaan sejati adalah ketika saya dapat merasakan ketenangan hati, kedamaian jiwa, kedamaian pikiran, dan ketenangan batin yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tetapi hanya dapat diperoleh dengan menuju Tuhan.

Kebahagiaan sejati adalah ketika saya tidak diperbudak oleh hawa nafsu saya, tetapi sayalah yang mengendalikannya.

Kontemplasi Filosofis

Perasaan itu menentukan keadaan.

Menunggu tanpa aktivitas yang menyenangkan adalah hal yang sangat membosankan.

Berbuat sesuatu berarti kita membuat tanggungjawab yang artinya apa yang kita lakukan harus kita pertanggungjawabkan.

Karena terlalu bernafsu, akhirnya hancur semua alias gagal total.