Minggu, 30 Desember 2012

Sistem Energi Dominan Taekwondo (Kyorugi)

 Oleh: Devi Tirtawirya, M.Or.

Kebutuhan Energi Taekwondoin Kyorugi (Fight)

Sistem energi yang digunakan dalam setiap cabang olahraga berfungsi untuk menentukan jenis latihan yang dilakukan. Selama ini belum ada penelitian yang mengungkap secara detail masalah predominan sistem energi yang digunakan dalam pertandingan taekwondo, khususnya untuk kategori kyorugi. Untuk menentukan persentase predominan sistem energi yang digunakan dalam taekwondo kategori kyorugi, perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain: lama waktu pertandingan, macam gerak, irama gerak, waktu recovery, dan interval.

1.  Lama Waktu Pertandingan

Pertandingan dalam taekwondo kyorugi dilakukan dalam tiga ronde, dengan waktu istirahat antar ronde 1 menit. Tiap ronde dalam pertandingan taekwondo memerlukan waktu 2 menit bersih. Artinya, ketika wasit menghentikan pertandingan karena terjadi insiden, maka waktu tersebut tidak termasuk waktu bertanding. Dengan demikian waktu pertandingan adalah total waktu efektif yang di gunakan selama pertandingan berlangsung, yaitu diawali dari aba-aba “mulai (shijak) “ sampai dengan aba-aba “berhenti (keuman)”.

Perolehan nilai dengan cara melakukan teknik pukulan dan tendangan, pada sasaran yang telah ditentukan, dan mengandung power. Berdasarkan hasil pengamatan, dalam setiap babak terjadi fight rata-rata antara 7-15 kali dengan akumulasi waktu fight rata-rata antara 1-3 detik. Dengan demikian, lama waktu untuk recovery antar fight rata-rata 5 detik.

Organisasi dan Tahapan dalam Penyelenggaraan Training Camp (TC) Taekwondo - Masalah Pendanaan

Oleh: Rihan Musadik

Dalam pemyelenggaraan training camp (TC) cabang olahraga taekwondo, struktur organisasinya disesuaikan dengan tingkat penyelenggaraan TC tersebut, yaitu tingkat kabupaten, provinsi, ataupun nasional. Dalam hal ini, penyelenggaraan TC dan program latihan yang kami buat berada pada tingkat provinsi. Tahapan dan struktur oganisasi penyelenggaraan TC dimulai dari perekrutan atlet di tingkat klub, setelah itu akan dipilih yang terbaik dari masing-masing klub, lalu menjadi tim kabupaten yang lazim disebut pelatkab (pelatihan kabupaten). Setelah itu akan diseleksi kembali dari masing-masing kabupaten di suatu provinsi untuk membentuk tim pelatda (pelatihan daerah).

Dari tim yang terbentuk inilah para atlet akan ditempatkan atau diasramakan untuk lebih fokus lagi dalam berlatih sesuai dengan program latihan yang telah dibuat, yang lazim disebut dengan training camp (TC). Itu dari segi perekrutan atlet untuk dipusatkan. Sedangkan dari struktur organisasi penyelenggaraan TC, dimulai dari PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) yang mendapat persetujuan dari KONI pusat, kemudian memberikan persetujuan kepada pengprov yang bersangkutan. Setelah mendapat rekomendasi dari PBTI untuk menyelenggarakan TC, pengprov perlu mendapat persetujuan dari KONI di tingkat provinsi, untuk mendapat dana dari KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), yang tentunya dana dari KONI tersebut berasal dari pemerintah pusat, lebih tepatnya APBN, bila di tingkat provinsi sumber dana berasal dari APBD. Dana yang diperoleh oleh pengprov untuk keperluan TC, sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan baik teknis maupun non-teknis yang besarannya sesuai dengan proposal yang diajukan.

Kamis, 20 Desember 2012

Program Latihan Taekwondo dalam Satu Bulan

Oleh: Rihan Musadik

Sebelum menjalani proses latihan selama satu bulan menjelang pertandingan, perlu direncanakan dahulu program latihan yang pas dan sesuai selama satu bulan menjelang pertandingan, agar tujuan dan sasaran dari latihan dapat tercapai, dan latihan tidak berlangsung sia-sia. Dengan kata lain, tanpa ada perencanaan dan program latihan yang jelas, maka tujuan dan sasaran latihan pun menjadi tidak jelas.

Untuk program latihan fisik taekwondo dalam waktu satu bulan menjelang akan dilangsungkannya pertandingan, sebaiknya program latihan dibagi menjadi 4 tahap, yaitu: minggu pertama, minggu kedua, minggu ketiga, dan minggu keempat. Setiap minggunya latihan pagi dan sore selama 6 hari, khusus hari minggu libur untuk mengistirahatkan tubuh. Berarti ada 12 kali latihan dalam satu minggu. Hal ini untuk memudahkan pengaturan tujuan dan sasaran dari latihan. Setiap harinya baik pagi dan sore diberikan latihan yang bervariasi, dan intensitas latihan juga harus berbeda setiap harinya, tidak boleh latihan berat setiap hari.

Selasa, 04 Desember 2012

Analisis Pertandingan Kyorugi

 Oleh: Rihan Musadik

Pada pertandingan kyorugi tersebut, menggunakan PSS (Protector Scoring System). Penggunaan sistem elektronik ini lebih objektif dan akurat dalam memberikan penilaian, serta menghilangkan unsur subjektivitas juri dalam memberikan nilai. Alat ini menggunakan “chip” yang dilekatkan pada body protector, dan sebelum pertandingan akan dicoba lebih dahulu untuk mengetahui alat tersebut berfungsi sebagaimana mestinya, dan juga disaksikan oleh para penonton. Sehingga hal ini menghilangkan keraguan pelatih maupun atlet dalam objektivitas penilaian (poin).

Pertandingan pada video ini adalah Dutch Open 2012 Taekwondo, yaitu pada saat partai final antara Aaron Cook vs Sebastian Crismanich kelas 80 kg. Pada pertandingan ini dimenangkan oleh sudut merah, karena berhasil meraih poin lebih banyak. Pertandingan menggunakan PSS ini sangat membutuhkan akurasi tendangan dan power yang besar. Karena meleset sedikit saja atau tidak tepat dari “chip” yang terpasang di punggung kaki dan body protector, maka poin tidak akan muncul meskipun power tendangan besar dan kuantitas tendangan yang banyak. Begitu pula power tendangan, sangat mutlak diperlukan, karena jika tendangan sudah tepat mengarah ke sasaran, tetapi power yang dihasilkan kurang, maka poin juga tidak akan muncul.

Peran Pemuda Bagi Kemajuan Bangsa

Oleh: Rihan Musadik

Generasi  muda merupakan salah satu elemen bangsa yang cukup penting—kalau enggan berkata sangat penting—dan sangat diharapkan bisa meneruskan generasi-generasi sebelumnya dalam membangun bangsa kita ini. Bahkan generasi muda sangat dimungkinkan mampu memperbaiki, memajukan, dan membawa angin segar perubahan bagi bangsa yang sedang carut-marut ini. Tetapi hal itu tidak mungkin terlaksana tanpa adanya pendidikan dan bimbingan kepada anak-anak muda tersebut. Itulah yang menjadi peran penting para orangtua, guru, dosen, pendidik, maupun pelatih dalam membimbing, mendidik, dan memberi contoh kepada para pemuda bangsa ini.

Secara psiko-biologis usia muda, baik itu masa remaja maupun dewasa awal yang berkisar antara 13 sampai 30 tahun, merupakan masa-masa produktif, serta memiliki kualitas fisik dan tingkat kebugaran yang masih cukup subur dibanding dengan usia 30 tahun ke atas. Hal ini merupakan modal utama bagi para pemuda untuk lebih banyak berbuat, bertindak, dan melakukan hal-hal positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Selasa, 23 Oktober 2012

The Power of Words

Tak ada waktu terbaik selain hari ini…
Nikmatilah hari ini dengan hati yang bahagia… 

Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian, dan kebencian.

Hidup Anda adalah hari ini, saat ini, detik ini. Bukan besok, bukan kemarin, bukan tadi, dan bukan nanti. 

Jangan jadi orang lemah, semuanya pasti akan berlalu.

Pada akhirnya segala sesuatu akan beres, kalau ternyata tidak beres berarti itu bukan akhirnya.

Mereka menempuh bahaya, kesukaran, sakit, dan mati.

Lebih baik bertindak, walau kelak terbukti tindakan itu salah, daripada takut bertindak karenanya tidak pernah melakukan sesuatupun.


Positive Mental Attitude

Kualitas kehidupan kita 10% ditentukan oleh apa yang terjadi pada diri kita, dan 90% ditentukan oleh bagaimana kita menanggapi kejadian-kejadian tersebut.

Segala sesuatu harus ditanggapi dengan sikap dan respon yang positif.


Biarkan Masa Depan Datang Sendiri

Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata, belum pasti, belum dapat diraba, tidak memiliki rasa dan warna, dan belum berwujud. 

Jika demikian, mengapa kita harus menyibukkan diri dengan hari esok, mencemaskan kesialan-kesialan yang mungkin akan terjadi, memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpa, dan meramalkan bencana-bencana yang ada di dalamnya?

Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu dengannya atau tidak, dan apakah hari esok kita itu akan berwujud kesenangan atau kesedihan?


Hari ini Milik Anda

Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Jika kamu berada di sore hari, janganlah menunggu pagi tiba.

Hari inilah yang akan anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang.

Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, malamnya menyelimuti Anda, dan siangnya menyapa Anda inilah hari Anda.

Umur Anda mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup Anda hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dilahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga.


The Unlimited Power

Suatu penghalang untuk maju adalah perasaan takut. Biasanya ketakutan itu tidaklah seburuk yang Anda bayangkan, karena bentuknya hanyalah ancaman yang tidak realistis yang melekat pada khayalan Anda.

Sesungguhnya orang-orang yang berhasil adalah mereka yang pemberani.

Sabtu, 15 September 2012

Kutipan Motivasi

Sikap percaya diri yang dilandaskan pada iman akan menyebabkan segala bentuk tekanan tidak dijadikan sebagai kendala, tetapi dimaknai sebagai tantangan yang akan membentuk kepribadian dirinya menjadi lebih cemerlang. 

Bekerja dalam tekanan justru akan menimbulkan kreativitas, dinamika, dan nilai tambah bagi seseorang. Sikap tabah melahirkan keyakinan, kekuatan, dan kesungguhan untuk menghasilkan unjuk kerja yang bernilai tinggi. Mereka tidak gampang menyerah, tidak gampang patah, walaupun tantangan atau tekanan menghadang setiap langkah pekerjaannya. 

Mereka sangat yakin bahwa nilai setiap pekerjaan akan terasa semakin bermakna bila mereka mampu mengatasi setiap tantangan yang dihadapinya. Mereka sadar bahwa untuk memperoleh mutiara dibutuhkan perjalanan yang panjang, menyelam jauh ke dasar samudra. Tidak ada hasil yang gratis, kecuali harus diperjuangkan.

Kebanyakan orang gagal adalah yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka ke titik sukses saat mereka memutuskan untuk menyerah.


Sumber:

Nugroho, Agung. 2004. Status Mental Atlet DIY Terhadap Mental Training. Jurnal Penelitian di DIY

Kamis, 30 Agustus 2012

Hadits Shalat Dhuha

Oleh: Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul

Dari sahabat Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu'anhu, bahwasannya Nabi shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Bagi masing-masing ruas dari anggota tubuh salah seorang di antara kalian harus dikeluarkan sedekah. Setiap tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (laa ilaaha illallaah) adalah sedekah, menyuruh untuk berbuat baik pun juga sedekah, dan mencegah kemunkaran juga sedekah. Dan semua itu bisa disetarakan ganjarannya dengan dua raka'at shalat dhuha" (HR. Imam Muslim).
  
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa mengerjakan shalat dhuha dua raka'at, maka dia ditetapkan tidak termasuk orang-orang yang lengah. Barangsiapa shalat empat raka'at, maka dia tetapkan termasuk orang-orang yang ahli ibadah. Barangsiapa mengerjakan enam raka'at, maka akan diberikan kecukupan pada hari itu. Barangsiapa mengerjakan delapan raka'at, maka Allah ta'ala menetapkannya termasuk orang-orang yang tunduk dan patuh. Dan barangsiapa mengerjakan shalat dua belas raka'at, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga. Dan tidaklah satu hari dan tidak juga satu malam, melainkan Allah ta'ala memiliki karunia yang dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya sebagai sedekah. Dan tidaklah Allah memberikan karunia kepada seseorang yang lebih baik daripada mengilhaminya untuk selalu ingat kepada-Nya" (HR. Imam Thabrani).

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam juga berpesan, "Shalat malam dan siang itu dua raka'at, dua raka'at" (Riwayat Imam Lima).

Dari sahabat Abu Darda' dan Abu Dzar al-Ghifari radhiyallahu'anhuma, Rasulullah bersabda bahwa Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia berfirman, "Wahai anak Adam, rukuklah kepada-Ku empat raka'at di awal siang, niscaya Aku akan mencukupimu di akhir siang" (HR. Imam Tirmidzi).


Sumber: almanhaj.or.id

Selasa, 31 Juli 2012

Keagungan Niat

Seorang ulama besar Yaman, Sayyid Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi rahimahullah berkata, "Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya. Jika saudara bangun tidur di pagi hari, maka ucapkanlah, 'Aku hari ini berniat untuk berdzikir kepada Allah ta'ala, membaca kitabullah, bersedekah, mengunjungi saudaraku di jalan Allah 'azza wa jalla, berbuat baik kepada keluargaku, menuntut ilmu, dan lain-lain'. Tetapkanlah niat sebanyak mungkin. Jika Allah memberikan saudara taufik, maka saudara akan mampu mengamalkannya. Dan jika tidak, maka saudara telah meniatkannya dan akan mendapatkan pahalanya".

Jumat, 27 Juli 2012

Ijma'

Persatuan Umat Islam dalam Konteks Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

Rasulullah bersabda, "Allah tidak mempersatukan (ijma') umatku atas kesesatan, tangan Allah di atas persatuan (ijma'), orang yang menyimpang (dari ijma') ia menuju ke neraka" (HR. Tirmidzi).

Selasa, 24 Juli 2012

Menunggu di Surga

Menanti hari di surga penungguan
Dan tetap jenuh meski di surga
Karena tak ada cinta bersemi

Kebersamaan dengan senyuman indah
Diiringi pepohonan hijau nan rimbun
Langit pun cerah ikut merestui
Menyatukan perbedaan dalam bingkai cinta

Aku memanggilmu dengan suara hati
Kau pun tetap tak mendengar
Meski suara hati ini begitu peka memanggilmu
Memanggil dengan panggilan cinta


Rihan Musadik 
Purbalingga, Juli 2012

Sabtu, 21 Juli 2012

Tetap Semangat dan Jangan Mengeluh

Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda, "Bersemangatlah untuk meraih segala hal yang bermanfaat bagimu. Mintalah pertolongan Allah, dan janganlah kamu lemah. Apabila engkau tertimpa sesuatu (yang tidak menyenangkan) janganlah berkata, 'Seandainya aku dulu berbuat begini dan begitu, niscaya akan menjadi begini dan begitu'. Akan tetapi katakanlah, 'Qadarullahi wa maa syaa’a fa’ala (Allah telah menakdirkan, terserah apa yang diputuskan-Nya)'. Karena perkataan 'seandainya' dapat membuka celah perbuatan setan" (HR. Muslim).

Senin, 09 Juli 2012

Proses Belajar

Tak perlu malu jika salah, keliru, atau buruk. Semua itu bagian dari proses belajar, lama-kelamaan pasti akan semakin baik dan meningkat. Terus belajar, tumbuh, dan berkembang. Jangan pernah menyerah!

Rabu, 27 Juni 2012

Petung Jawa dan Islam


Saya setuju dengan hadits riwayat di atas, karena itu praktek langsung Rasulullah dan beliau juga menyunahkannya di bulan Ramadhan. Untuk hari Sabtu, Rabu dan tanggal-tanggal yang lain, tidak ada landasan hadits yang kuat. Hal itu merupakan pendapat ulama dalam beberapa kitabnya, pendapat-pendapat seperti itu apakah masih layak untuk dipraktekan di zaman modern (logis dan rasional), kalau memang ajaran Islam mengadakan hari/bulan baik dan buruk, harus jelas dalil atau haditsnya (shahih). 

Sedangkan kepercayaan atau ilmu Jawa, itu hanya berdasarkan sangkaan 'dzan' dan belum tentu benar, malahan bisa bertentangan dengan Islam. Contohnya, apa hubungan antara hari dan pasaran meninggalnya (geblage) orang tua dari calon pengantin dengan hari baik atau buruk. Hal ini sama sekali tidak ada landasan yang kuat, logis dan ilmiah. Bahkan hal itu berarti meyakini ada sesuatu selain Allah yang mengatur hari baik atau buruk. Semua hari dan bulan semuanya baik, kecuali jika Allah menghendaki ada keburukan pada hari itu, singkatnya Allah-lah yang mengatur akan terjadi apa pada hari itu, entah baik atau buruk hanya Allah yang tahu.

Meskipun demikian, kita harus tetap menghargai orang yang masih menggunakan petung jawa, dan beberapa kitab yang dikarang ulama. Karena ini berkaitan dengan budaya dan kepercayaan seseorang, yang mana kepercayaan akan mempengaruhi hidup seseorang. Bukankah Rasulullah pernah bersabda dalam hadits qudsi bahwa Allah berkata, “Aku menurut persangkaan hambaku”. Ini juga berarti kalau kita selalu berprasangka baik kepada Allah, kita juga akan menerima hal-hal yang baik. Sebaliknya jika kita terus berprasangka buruk kepada Allah, maka kita juga akan mendapat hal-hal yang buruk. 

Berkaitan dengan petung Jawa dan referensi lain tentang adanya hari buruk, yang kita takutkan adalah kita menjadi tergantung kepada hal-hal yang tidak pasti, dan tergantung kepada sesuatu yang tidak kuasa sedikitpun untuk mengatur kehidupan seseorang—kalau enggan berkata syirik—karena hanya Allah sajalah yang mengatur dan menguasai alam semesta dan kehidupan kita.


By Rihan Musadik

Senin, 25 Juni 2012

Berharap Cinta

Terus berharap tak kenal lelah
Walau tak tahu siapa cinta terakhirku
Pelabuhan hati yang menghunjam dalam
tak tergantikan

Terus berdoa tiada henti-hentinya
Walau tak tahu siap pendamping hidup sesungguhnya
Penuh cinta kasih dan pengorbanan
tiada lagi menggantikan

Terus merenung lagi membayangkan
dengan penuh senyuman
dan merasa akan segera tiba masanya
Masa yang selama ini dinantikan sangat
Tempat bertukar cinta
bertukar hati
Saling mengasihi hingga akhir hayat tiba

Dan saat temukan cinta sejatiku
hingga aku teramat yakinnya
Jikalau ini pilihan Tuhan yang terbaik
Diciptakan buat pendamping hidupku

Untuk hati yang berharap lama ini
Berharap ada cinta dalam hati yang sempurna
yang benar-benar nyata bagiku

Dan hidup dalam naungan cinta yang abadi
Bahkan setelah kita mati
Akan tetap hidup cinta kita
Bersama cinta Tuhan dan beribu-ribu cinta yang lain


Rihan Musadik
Yogyakarta, 24 Juni 2012

Kamis, 21 Juni 2012

Telaga Cinta

Saat-saat cinta menanti
Hati terasa bahagia
Indahnya tak terbayangkan sebelumnya

Ketika dering ponsel terdengar

Hati ini merekah berbunga-bunga
Bagaikan menerima pesan dari bidadari surga
yang isinya tentang cinta setulus hati
yang terpendam dari lubuk hati
Terpendam lama hingga memaksa keluar karena tak tahannya

Bibir ini terus tersenyum karena betapa indah dunia ini
Bersama cinta terus mengalir mengiringi kehidupan
laksana air segar dari telaga yang penuh nikmat
lalu aku teguk dengan nikmatnya melepas dahaga panjang selama ini

Sangat terasa berbinar seluruh tubuh ini
Meneguk air cinta dari telaga hati yang mengalir bersama kehidupan


R. Musadik
Yogyakarta, 22 Juni 2012

Minggu, 20 Mei 2012

Kebahagiaan

Aku merengkuh kebahagiaan
tak kudapatkan dari keluhan
aku mencari kebahagiaan
Karena terkadang memang hilang
tak kutemukan pada kegelisahan

Aku terus mancari dan mencari tanpa henti
Dia hanya ada pada cinta dan kasih sayang

Aku juga melihat kebahagiaan
pada senyuman manis seorang wanita
Senyuman indah yang memancar
Dari hati yang indah pula

Dari hati yang juga dipenuhi rasa syukur dan bahagia
Hingga wajahnya pun berseri-seri
hingga aku pun yang melihat ikut berseri
merasakan kebahagiaan yang memancar 


Rihan Musadik
Yogyakarta, 18 Mei 2012

Sabtu, 05 Mei 2012

Bagaimana Cara Menjadi Pengusaha?

 Oleh: Sandiaga S. Uno

Sandiaga Shalahudin Uno
Akhir-akhir ini kecenderungan untuk menjadi pengusaha terasa meningkat ditandai dengan adanya berbagai pelatihan bisnis dan munculnya berbagai lembaga yang menyediakan diri untuk mendorong dan melatih seseorang menjadi pengusaha.

Hal ini merupakan perkembangan yang sangat menggembirakan. Semakin banyak pengusaha, maka semakin banyak lapangan kerja yang tersedia dan semakin banyak pengangguran yang bisa diserap. Saat ini pengangguran di Indonesia telah mencapai angka 11 juta. Jika kita asumsikan setiap usaha merekrut setidaknya 2 pegawai, maka jika tumbuh 1 juta pengusaha, akan tersedia 2 juta lapangan kerja. Dengan adanya pengusaha, pemerintah akan terbantu untuk menyediakan lapangan kerja. Kita tahu bahwa pemerintah juga memiliki keterbatasan. Munculnya pengusaha akan sangat membantu pemerintah.

Jumat, 04 Mei 2012

Bidadari Berkerudung Kuning

Pagi hari tadi
dengan bersinarkan cahaya kebahagiaan
dari pancaran kehangatan mentari

Aku lihat hingga siang datang
perempuan bertutupkan kerudung kuning
dari universitas sebrang

Bagaikan bidadari
teramat cantiknya
hingga malam sebelumnya
Aku sempat bermimpi
tentang perempuan yang menungguku


Rihan Musadik
Yogyakarta, 28 Mei 2012

Jumat, 13 April 2012

Athlete First Winning Second or Winning First Athlete Second

Pendahuluan

Membaca sekilas judul di atas, kita menjadi bertanya-tanya, sebenarnya apa maksud dari judul artiklel tersebut. Secara mudah, athlete first winning second, winning first athlete second dapat diterjemahkan ‘atlet pertama kemenangan kedua, kemenangan pertama atlet kedua’. Perlu diketahui bahwa memang dalam konteks kekinian, tujuan seorang pelatih dan atlet menjalani proses latihan selalu berkaitan dengan usaha untuk mencapai prestasi yang optimal. Tetapi harus juga diingat bahwa seorang atlet bukanlah robot yang siap diperintah begitu saja, tanpa melihat bahwa atlet juga seorang manusia yang memiliki perasaan, pikiran, dan emosi yang sangat mempengaruhi dalam proses latihan.

Manusia merupakan satu totalitas sistem psiko-fisik yang kompleks, artinya adalah keberadaan manusia sebagai anak latih dalam proses latihan tidak dapat diperlakukan seperti robot, yang harus menuruti setiap perintah dari pusat tombolnya, tetapi manusia juga memiliki jiwa yang sangat peka terhadap beban latihan (Sukadiyanto, 2009: 2). Dari sini seorang pelatih dituntut untuk melihat lebih jauh sisi kemanusiaan pada diri seorang atlet. Lazimnya para pelatih menganggap bahwa tujuan utama dari melatih anak latihnya yaitu agar atlet tersebut mampu berprestasi semaksimal mungkin, tetapi terkadang pelatih lupa seorang atlet juga memiliki “beban” di luar beban latihan.

Sabtu, 31 Maret 2012

Kiat-Kiat Sukses Menjadi Wasit Taekwondo

Pendahuluan

Wasit adalah orang yang memiliki kemampuan dalam memimpin jalannya suatu pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan dengan penuh disiplin, jujur, tegas, adil, tanpa memihak salah satu kontingen. Peran wasit amatlah penting dalam suatu pertandingan olahraga apapun, karena tanpa wasit pertandingan akan kacau, tidak ada yang mengatur, tidak ada yang memimpin dan tidak ada yang memutuskan kalah dan menang. Oleh karena itu, suatu pertandingan olahraga tidak akan berjalan dengan baik atau bahkan sama sekali tidak berjalan tanpa adanya seorang wasit yang memimpin pertandingan.

Sebenarnya peran apa saja yang dapat dilakukan wasit dalam memimpin pertandingan. Menurut Agung Nugroho (2011: 4), dalam memimpin jalannya pertandingan wasit dapat berperan sebagai:
  1. Pemimpin, yaitu dapat menguasai atlet, pelatih, dan penonton dalam memimpin jalannya pertandingan
  2. Polisi, yaitu menghentikan, memberikan pembinaan, teguran, serta peringatan kepada atlet yang bersalah
  3. Hakim, yaitu memberi hukuman kepada atlet yang melakukan pelangaran
  4. Penyelamat, yaitu menghentikan pertandingan (bila atlet keluar arena pertandingan, terjadi cedera panggil dokter, arena licin, dll.)
  5. Guru, yaitu membimbing atlet supaya bermain dengan sportif, fairplay dengan cara selalu membina para atlet
  6. Model (teladan atau panutan) yang dapat dijadikan contoh, yaitu memiliki sikap, suara, watak, ketegasan, kesabaran, gerakan, ataupun langkah yang benar dan rapi. Wasit dapat memberikan kepercayaan bagi atlet, pelatih, maupun penonton.
Dari penjelasan di atas, kita menjadi tahu begitu pentingnya peran dan tugas wasit dalam suatu pertandingan olahraga. Karenanya seorang wasit harus memiliki bekal dan kompetensi yang diperlukan agar pertandingan dapat berjalan dengan baik dari awal sampai akhir, begitu pula untuk berprofesi di bidang perwasitan, alangkah baiknya kita mengetahui kiat-kiat sukses menjadi wasit yang profesional. Pada makalah ini penulis akan memberikan kiat-kiat sukses menjadi wasit yang profesional di cabang olahraga taekwondo, mulai dari cara, kompetensi yang diperlukan, sikap, ilmu pendukung, dll.
 
Kiat-Kiat Sukses Menjadi Wasit Taekwondo

Taekwondo dapat dikategorikan ke dalam cabang olahraga beladiri, secara umum kejuaraan taekwondo dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: kyorugi (pertarungan) dan poomse (rangkaian jurus). Pada kejuaraan poomse tidak ada peran wasit, yang ada hanya beberapa juri yang memberikan nilai pada peserta, baik nomor tunggal ataupun beregu. Sedangkan pada kyorugi, peran wasit sangatlah penting, karena benar-benar harus memimpin dan mengatur dua atlet yang bertanding (bertarung). Untuk menjadi seorang wasit taekwondo harus memenuhi beberapa persyaratan di bawah ini:
  1. WNI yang baik, dan berdedikasi tinggi
  2. Berbadan sehat dan fisik normal
  3. Pendidikan minimal lulus SMA atau sederajat
  4. Sabuk hitam minimal DAN I
  5. Lulus dalam penataran perwasitan sesuai dengan jenjang yang diikuti
  6. Lulus tes fisik, psikologis sesuai dengan standar minimal yang ditentukan
  7. Usia minimal 20 tahun
Semua persyaratan ini harus dipenuhi, karena menjadi seorang wasit taekwondo bukan perkara yang mudah, sebab wasit harus mampu memimpin setiap pertandingan hingga beberapa ronde. Untuk itu sangat diperlukan badan yang bugar (tidak sakit) dan mental yang kuat agar tetap dapat memimpin jalannya pertandingan dengan maksimal. Lalu dalam taekwondo syarat menjadi wasit adalah minimal sabuk hitam DAN I, karena seorang wasit harus mengetahui seluk-beluk tentang taekwondo, filosofi, dan teknik-tekniknya.

Minggu, 25 Maret 2012

Angin di Masjid

Dalam masjid sepi
lengang menyepi

semilir angin berhembus kencang
bagai tiupan dari gunung kesepian nan jauh di sana

selimuti tubuh ini
tubuh yang semakin digerogoti waktu

dan tiba-tiba
suara menyentak sentuh kalbu
Bangunkan kesadaran tanpa sebuah awalan

 Yogyakarta, 23 Maret 2012
Jum'at sore di masjid

Kamis, 22 Maret 2012

Pengaruh Acara Televisi Terhadap Karakter Anak

 Oleh: Rihan Musadik

Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti diskusi ilmiah yang rutin diadakan seminggu sekali, setiap hari Jum’at di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pemateri dalam diskusi tersebut adalah Dr. Muqowim, M.Ag sebagai dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Dan seperti biasa diskusi tersebut dimoderatori oleh Prof. Dr. H. M. Abdul Karim, MA sebagai salah satu guru besar di UIN Sunan Kalijaga. Selain itu, juga dibersamai oleh Dr. Damami selaku dosen senior yang selalu mendampingi serta memberikan komentarnya terkait diskusi tersebut. Materi hari itu sangat menarik, berbicara tentang pendidikan karakter. Dengan judul makalah “Model Pendidikan Karakter dengan Pendekatan Living Values Education (LVE)”.

Saya melihat akhir-akhir ini memang karakter, nilai-nilai moral atau kearifan lokal mulai memudar di masyarakat, khususnya pada anak-anak dan para pemuda yang notabene kita anggap sebagai generasi penerus bangsa. Kalau saya perhatikan, penyebab dari degradasi moral tersebut adalah “krisis keteladanan”. Artinya, anak-anak dan para pemuda kehilangan atau kebingungan dalam memilih sosok dan model yang dapat dijadikan teladan dalam berperilaku dan bertindak dalam konteks kehidupan sehari-hari. Mereka seakan-akan tidak tahu apa dan siapa yang patut dijadikan contoh dan teladan dalam hidupnya.

Jumat, 16 Maret 2012

Wajahmu Saja

Kulihat wajahmu saja sejenak
melepas penat
jadi semangat

Tubuh ini terlanjur dipenuhi beban bertumpuk
melihat wajahmu saja
jadi kurang beban ini

Kupandang wajahmu saja
walau hanya dalam sebingkai foto
bagaikan motivasi membakar semangat tubuh ini 
untuk terus bergerak berkarya

Duhai wanitaku
kita tak akan tahu
dan tak pernah akan tahu
hati ini akan berlabuh di hati siapa
semua kan Tuhan tentukan
kita hanya bisa usaha lalu terima

Bingkai wajahmu sekarang ini 
hanyalah api semangat yang belum tentu jadi dalam dekapanku
meski aku mengharapkanmu

Seperti kukatakan
kita hanya bisa usaha lalu terima 
Biarlah Tuhan tentukan


Rihan Musadik
Yogyakarta, 15 Maret 2012

Kamis, 08 Maret 2012

Sore di Kelas

Kaca jendela terhampar tegak tak bergerak
pantulan cahaya putih dari lampu terpajang
dinding putih berkeliling sembari berdiri tegak
membentuk kelas-kelas berderet
membuat mata yang melihat jadi ingat
masa lalu di masa kanak
saat masih bermain dan diliput kasih sayang orang tua
Dan hati ini jadi terharu dengan sendirinya


Rihan Musadik
Ruang kelas, 8 Maret 2012

Selasa, 06 Maret 2012

Hujan Lebat

Aku lihat gelak tawa memuncak
dari jiwa-jiwa yang bergembira seiring hujan berguyuran
Kebun surga di siram air dari langit yang penuh berkat bercucuran
suara-suara ceria tak kunjung henti
sejenak saja merenungi hujan yang penuh kedamaian dari Sang Pencipta


Rihan Musadik
GOR UNY, 6 Maret 2012

Minggu, 26 Februari 2012

Civil Society dan Realita Pasca Reformasi

Oleh: Rihan Musadik

Harapan utama dan paling didambakan setelah bergulirnya reformasi adalah terbentuknya civil society. Sebuah masyarakat yang hidup dengan beradab dan memiliki hubungan dialogis yang baik dengan negara. Dalam konsep civil society atau biasa disebut masyarakat madani sangat menjunjung tinggi demokratisasi, kebebasan, keterbukaan, egalitarianisme, dan keadilan. Itulah kira-kira konsep yang diharapkan oleh para reformis, mahasiswa, dan kalangan intelektual yang membidani terjadinya reformasi yang kala itu memang sudah sangat jera oleh pemerintahan orde baru yang memasung kebebasan.

Kamis, 23 Februari 2012

Bersama Tuhan

Jika saja aku suruh memilih
antara hidup penuh derita dengan kematian penuh berkah
tentu aku pilih yang kedua

Karena kematian penuh berkah adalah pintu gerbang surga yang abadi
di dalamnya hanyalah kenikmatan-kenikmatan tiada tara
tak pernah terlihat mata
tak pernah terdengar telinga
dan tak pernah terbesit sedikitpun di benak

Alangkah sengsaranya jikalau hidup penuh derita
hidup hanya mengejar kenikmatan dunia sesaat

Jalan terbaik hanyalah merangkul Tuhan
dan hidup bersama Tuhan
Hanya dengan hidup di bawah naungan-Nya
Hidup akan tenang lagi penuh makna

Dengan begitu kematian penuh berkah kan kau dapatkan
Sementara pintu gerbang surga kan terbuka bagimu
atau bahkan menanti-nanti dirimu

 

Rihan Musadik
menjelang adzan maghrib
Yogyakarta, 23 Februari 2012

Senin, 20 Februari 2012

Salafi, Apa dan Mengapa?

Oleh: Rihan Musadik

Buku-Buku Terkait Salafi-Wahabi
Dewasa ini istilah “salafi” sudah tidak asing lagi di telinga kita. Istilah salafi akhir-akhir ini sering disalahartikan oleh sebagian orang. Mereka menganggap bahwa salafi adalah sebuah madzhab dalam Islam yang pengikutnya memiliki ciri khas tertentu dan juga memiliki manhaj tertentu dalam memahami ajaran Islam, yang notabene mengaku sebagai golongan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Padahal sebenarnya istilah salafi menunjuk pada praktek umat Islam yang memahami ajarannya sesuai dengan pemahaman para ulama terdahulu—generasi sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in—yang lebih populer dengan sebutan salafush shaleh. Artinya, istilah salafi bukan hanya milik golongan tertentu yang mengklaim sebagai pengikut madzhab salaf, yang karenanya mereka menganggap kelompoknyalah yang paling benar dan sesuai dengan pemahaman ulama terdahulu. Akan tetapi, semua umat Islam dapat dikatakan sebagai salafi (pengikut ulama salaf) sepanjang mereka merujuk pada generasi salaf sekaligus mengakui perbedaan pendapat di antara mereka dalam memahami syariat Islam. Sehingga orang Islam yang mengaku sebagai pengikut generasi salaf—disebut salafi—adalah orang Islam yang mengakui adanya perbedaan pendapat dalam memahami syariat Islam, khususnya pada permasalahan furu’iyah (cabang fiqih) sekaligus bersikap toleransi terhadap adanya perbedaan tersebut.

Selasa, 14 Februari 2012

Pendidikan

Pendidikan adalah modal dasar bagi pembangunan sebuah negara, tanpa pendidikan, seseorang akan mengalami kebodohan dan tertinggal dengan bangsa lain yang notabene telah mengalami kemajuan pesat. Dengan pendidikan pula, akan terbentuk proses hominisasi dan humanisasi, yang mana hal ini sangat berpengaruh besar terhadap HAM (Hak Asasi Manusia) yang dewasa ini telah menjadi wacana global.

Tirai Hijau

Tirai hijau yang terdiam membisu
menutup jendela kaca gelap
setiap hari menahan teriknya terpaan mentari
tetapi tiap pagi menikmati indahnya embun pagi
dan disambut cahaya dhuha 

Duhai tirai hijau
Engkau perlambang penutup aib manusia
pelindung sesama sekaligus penahan debu

Engkau tak pernah mengeluh
dan bahkan tidak akan pernah mengeluh
siap sedia adalah tugasmu
pelayanan adalah kebahagiaanmu

Akan kutemukan dimana manusia sepertimu
seperti tirai hijau yang terdiam membisu di tempat rebahanku 


Rihan Musadik
Yogyakarta, 14 Februari 2012

Senin, 13 Februari 2012

Belajar adalah Proses Berpikir

Waktu masih SMP dulu, saya teringat dengan ucapan salah seorang guru yang saya kagumi, yang mengatakan bahwa belajar adalah proses berpikir dan bukan mencatat. Dari kata-kata ini saya sering merenung bahwa ternyata di perguruan tinggi pun tidak jauh berbeda dengan sekolah menengah, lebih banyak mencatat dan menerima secara taken for granted. Memang ada beberapa dosen yang mengajak para mahasiswanya untuk berpikir kreatif dalam proses pembelajaran, tidak hanya mendengar secara pasif tanpa melakukan proses berpikir yang mendalam. Akan tetapi, ada pula sebagian dosen yang hanya memberikan materi kuliah, tanpa mengajak para mahasiswanya untuk ikut berpikir kreatif, mengkritisi, atau mengomentari materi tersebut.

Setelah saya perhatikan hampir satu setengah tahun ini (tiga semester), ternyata dosen yang komunikatif, yang mengajak para mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran labih banyak daripada dosen yang kurang komunikatif, yang hanya memberikan materi secara sepihak. Kalau kita analisis lebih mendalam lagi, mengapa proses pembelajaran di sebagian perguruan tinggi di Indonesia kurang membudayakan kebebasan berpikir, berbicara, berpendapat dan kritis. Ternyata hal itu lebih disebabkan oleh masing-masing individu—dalam hal ini mahasiswa—yang kurang memiliki keberanian dalam berbicara atau mengutarakan pendapatnya di hadapan dosen dan teman-temannya; atau mungkin juga disebabkan mahasiswa malas dalam melakukan proses berpikir karena sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang hanya mendengar, menyimak, dan memperhatikan secara pasif materi yang disampaikan oleh dosen.

Kerikil-Kerikil Kecil

Wahai jiwa yang hidup
Janganlah engkau goyah oleh terpaan kerikil-kerikil
yang tiada berarti dan tak patut kau risaukan

Lihatlah manusia-manusia sekelilingmu
Ada ribuan watak dan perilaku yang tak mungkin sama sedikitpun
Semuanya adalah refleksi untuk kau ambil pelajaran darinya

Mengapakah kau harus bersedih oleh kerikil-kerikil kecil
yang jika kau pukul dengan besi
Kerikil itu akan hancur bahkan menjadi lembut


Rihan Musadik
Kumandang adzan dhuhur
Yogyakarta, 13 Februari 2012

Pentingnya Kontemplasi Berpikir

Mahasiswa, yang dewasa ini di lingkungan kampus digembar-gemborkan dengan sebutan agent of change ‘agen perubahan’, ternyata tidak sesuai dengan realita konkret di masyarakat. Sebutan agent of change dewasa ini seolah hanya sebuah istilah abstrak yang sulit—kalau enggan berkata tidak mungkin—untuk diaktualisasikan, sebutan itu hanyalah sebuah utopia belaka. Memang ada sebagian mahasisiwa yang telah banyak menginspirasi masyarakat untuk menjadi lebih maju, modern dan intelek; Akan tetapi, banyak pula mahasiswa yang aktivitas sehari-harinya hanya berangkat pulang kampus, tanpa ditambah dengan kontemplasi berpikir yang mendalam untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru yang pada akhirnya akan menjadi sebuah paradigma baru di masyarakat untuk menggantikan paradigma lama yang terkesan jumud dan stagnan. Sehingga diharapkan akan menghasilkan suatu perubahan dalam kehidupan masyarakat kita.