Rabu, 09 Juni 2010

Keseimbangan dalam Beragama


Zaman modern adalah zaman yang serba canggih, serba praktis dan otomatis. Hal ini merupakan salah satu takdir Allah sekaligus karunia Allah yang wajib kita syukuri. Tuhan telah menciptakan manusia sejak Nabi Adam hingga sekarang dengan perkembangan otak yang semakin meningkat kecerdasannya, maka tidak heran jikalau otak manusia mampu menciptakan alat dan perangkat kehidupan yang begitu canggih, yang mungkin manusia zaman dahulu akan terkagum-kagum jika saja mereka hidup di zaman kita ini.

Namun yang menjadi pertanyaan, apakah dengan fasilitas kehidupan yang serba canggih dan instan akan semakin mendekatkan diri kita kepada Allah atau justru malah menjauhkan kita dari Allah? Hal inilah yang menjadi inti dari pentingnya agama diturunkan ke muka bumi. Yaitu untuk membawa umat menuju kebahagiaan sejati, membebaskan manusia dari kesengsaraan hidup sekaligus agama berfungsi sebagai kemaslahatan manusia sesuai zamannya karena agama takkan lekang oleh ruang dan waktu.

Minggu, 06 Juni 2010

7 Prinsip Leonardo Da Vinci

  1. Rasa ingin tahu, belajar tanpa henti, tidak mudah putus asa, dan tak kenal lelah
  2. Niat teguh, sungguh-sungguh, komitmen yang tinggi, kesediaan / mau belajar dari kesalahan
  3. Mempertajam Pancaindra serta menghidupkan pengalaman / seni visualisasi
  4. Kesediaan menerima ambiguitas, paradoks, ketidakpastian, dan kebingungan
  5. Pengembangan keseimbangan ilmu pengetahuan dan seni, logika dan imajinasi, pemikiran secara menyeluruh
  6. Keseimbangan tubuh dan pikiran dengan harmonisasi
  7. Menyatukan berbagai hal secasra menyeluruh dan bersamaan; pemikiran secara sistematis

Seni Visualisasi: 

  • Pasca pembayangan: Pembayangan segala sesuatu yang telah terjadi (sudah ada).
  • Pra pembayangan: Pembayangan segala sesuatu yang belum terjadi.

Pada saat visualisasi gunakan seluruh indra seolah-olah anda benar-benar merasakannya, melihatnya, mencium baunya, mendengarnya dll. Contoh: Bayangkan anda sedang dipantai merasakan pasir pantai, sengat matahari, suara ombak dan angin, pemandangan yang indah. Seni visualisasi dilakukan kapanpun pada saat tubuh dan pikiran anda santai dengan konsisten, fokus dan konsentrasi.


*Dari Berbagai Sumber

Sembilan Karunia Bagi yang Bertahajjud

Diriwayatkan dari Umar bin Khattab, bahwasannya Rasulullah shallallahu'alaihi wa aalihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang mendirikan shalat di waktu malam dan menyempurnakan shalatnya, maka akan dimuliakan oleh Allah ta'ala dengan sembilan karunia, yakni lima di dunia dan empat di akhirat.

Adapun lima yang di dunia adalah:
  1. Dilindungi Allah dari segala bencana
  2. Terlihat tanda-tanda ibadah di wajahnya
  3. Dicintai oleh hamba-hamba Allah yang shaleh
  4. Dilancarkan lidahnya dalam mengucapkan kata-kata hikmah
  5. Diberinya pengetahuan fiqih.
Sedangkan empat di akhirat ialah:
  1. Dibangunkan dari kubur berwajah putih bersih
  2. Hisab dipermudah baginya
  3. Melewati shirath secepat kilat
  4. Menerima kitab catatan amalnya dengan tangan kanan".

Fiqih Darurat

Kalau suatu kondisi atau keadaan menuntut kemaslahatan dan mengharuskan untuk terhindar dari keburukan, maka dalam hal ini pemakaian syariat harus disesuaikan dengan kondisi atau keadaan tersebut, dimana penyesuaian syariat tidak boleh berlebihan yang justru malah menjerumuskan kedalam jurang kemaksiatan (Rihan Musadik).

Harta dan Suap

Rasulullah bersabda, “Allah melaknat orang yang menyuap, yang menerima suap dan broker suap (perantara) yang menjadi penghubung antara keduanya” (HR. Imam Ahmad).

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa di antara kalian yang telah kami tunjuk untuk mengurus suatu pekerjaan, lalu ia menyembunyikan sehelai benang atau lebih, maka ia akan menjadi rantai belenggu yang akan didatangkan pada hari kiamat” (HR. Muslim).

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya perumpamaan orang yang memberikan suatu sedekah kemudian memintanya kembali sedekah tersebut sama seperti anjing yang muntah kemudian ia telan lagi muntahnya”.

Rasulullah bersabda, “Jika kau lihat Allah memberikan harta duniawi kepada seorang hamba padahal ia asyik bermaksiat, maka sesungguhnya Dia tidak mencintainya. Akan tetapi, itu hanyalah bentuk istidraj (pemberian nikmat oleh Allah yang pemberian itu tidak diridhai-Nya karena digunakan untuk bermaksiat)”.

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mendapat pemberian (rezeki) dari saudaranya tanpa diawali permintaan sebelumnya, maka hendaklah ia menerimanya dan tidak menolaknya, sesungguhnya ia adalah rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya”.
Fiqih Darurat
Kalau suatu kondisi atau keadaan menuntut kemaslahatan dan mengharuskan untuk terhindar dari keburukan, maka dalam hal ini pemakaian syariat harus disesuaikan dengan kondisi atau keadaan tersebut, dimana penyesuaian syariat tidak boleh berlebihan yang justru malah menjerumuskan kedalam jurang kemaksiatan (Rihan Musadik).

Jika kau menyuap demi mempertahankan agamamu, darahmu (nyawamu), atau hartamu. Maka hal itu tidaklah haram (HR. Ath-Thabari).

Abu Laits As-Samarqandi berkata, “Pendapat inilah yang kami pegang, dan seseorang tidak disebut berdosa jika melakukan suap untuk mempertahankan diri, agama, dan hartanya”. Dalam sebuah riwayat, Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Akan tetapi yang berdosa hanyalah orang yang menerima suap”.

Status darurat/keadaan terpaksa, bisa diukur dengan ukuran syar'i dan setiap orang tentu lebih mengetahui kadar keterpaksaan dirinya.

Wallahu a’lamu bish shawab.

Mutiara Lima Kata dari Khulafaur Rasyidin

Abu Bakar berkata bahwa ada lima kegelapan dan lima penerangnya:
  1. Kegelapan karena cinta harta, penerangnya dengan bertakwa
  2. Kegelapan karena laku maksiat, penerangnya dengan bertaubat
  3. Kegelapan di alam kubur, penerangnya dengan berdzikir
  4. Kegelapan alam akhirat, penerangnya dengan bertaat 
  5. Kegelapan melewati jembatan shirath, penerangnya dengan i’tiqad
Umar berkata bahwa ada lima golongan penghuni surga:
  1. Orang fakir yang menanggung hidup keluarga
  2. Istri yang disayang oleh suaminya
  3. Anak yang diridhai kedua orangtuanya
  4. Calon istri yang mendermakan mahar kepada suaminya
  5. Orang mukmin yang selalu bertaubat pada Tuhannya
Utsman berkata bahwa tanda-tanda orang bertakwa, ialah:
  1. Suka berteman insan beriman
  2. Mampu mengendalikan farji' dan lisan
  3. Memandang kesukseksan sebagai suatu cobaan
  4. Memandang cobaan sebagai sebuah keberuntungan
  5. Mampu menjaga diri dari berlebih-lebihan
Ali berkata bahwa seluruh manusia akan menjadi shaleh jika saja tak ada lima masalah:
  1. Tak ada kerelaan atas kebodohan
  2. Tak ada keserakahan atas kekayaan
  3. Tak ada rasa bakhil atas hartawan
  4. Tak ada sifat riya’ bagi insan beriman
  5. dan tak ada ilmuwan yang mendewakan karya pemikiran

Sumber: www.sufinews.com