Bukan kau yang mendesah pikiranku
Tubuh jisimmu yang indah
meski penutup aurat
rapat menyelimutimu
hanya tinggal wajah dan dua telapak tangan yang tampak
Itu perhiasan yang bisa kulihat
Putih bersih cahaya kesalehanmu
Itu dua perhiasan yang tampak
membuat pikiran busuk
menelanjangi tubuhmu
menyetubuhi dan menggerayangimu
ditambah nafsu bawaan menggebu
Sejenak aku berpikir
Bila ada orang yang berkata
Dua perhiasan wajah dan kedua tangan itu aurat
Mungkin aku akan setuju
meski pikiran dulu yang harus disucikan
dari nafsu birahi yang menggebu
yang mendorong metafora-metafora
persetubuhan terlarang
Rabu, 29 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar