Minggu, 19 Oktober 2014

Sungguh Indah Ajaran Islam

Oleh: Al-Faqir Rihan Musadik

Sungguh indah ajaran Islam, sungguh mulia bagi orang yang mengamalkannya. Agama Islam yang dibawa sejak Nabi Adam ‘alaihissalam hingga Rasulullah Muhammad shallallahu‘alahi wasallam, bukan hanya mengharuskan pemeluknya untuk bertauhid sebagai landasan pokok dalam berislam, yaitu menyembah hanya kepada Allah ta’ala, bergantung dan berserah diri hanya kepada Allah sang pencipta. Akan tetapi, letak keindahan Islam terletak pada ajaran budi pekerti atau dalam terminologi Islam disebut akhlak. Sebab, akhlak inilah yang menunjukkan kedalaman seseorang dalam beragama Islam. Bagaimana mungkin seseorang yang mengaku muslim, tetapi buruk perangainya. 

Padahal Rasulullah sendiri yang mengatakan, ”Sesungguhnya aku diutus ke muka bumi untuk menyempurnakan akhlak”. Hal ini mengandung makna bahwa di dunia ini, dalam kebudayaan-kebudayaan manusia, sesungguhnya telah terdapat perilaku-perilaku yang baik, yang patut untuk dilakukan, akan tetapi Islamlah yang memiliki ajaran budi pekerti yang paling mulia dan sempurna. Karena perilaku-perilaku yang diajarkan Islam, bukan berasal dari budaya, hasil cipta, rasa, dan karsa manusia, akan tetapi langsung diajarkan oleh Allah Tuhan semesta alam lewat bimbingan para utusan-Nya.

Bahkan kesempurnaan iman seorang muslim diukur dengan kebaikan akhlaknya, kata Nabi, “Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya”. Belum sempurna iman seorang muslim, sebelum ia memiliki akhlak yang baik. Allah menjelaskan dalam firman-Nya tentang kebajikan yang sempurna diukur dengan menafkahkan sebagian harta yang dicintainya. “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan yang sempurna, sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai” (Ali 'Imran: 92). Bukankah memberikan harta yang kita cintai kepada orang lain adalah akhlak yang mulia? Kalau kita memberikan sesuatu kepada orang lain yang memang tidak kita sukai karena bosan atau sebagainya, itu hal yang biasa. Akan tetapi, Islam mengajarkan untuk memberikan kepada orang lain sesuatu yang justru kita cintai. Itulah akhlak Islam yang luhur.

Lebih tegas Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam mengatakan, “Seorang muslim adalah yang orang lain selamat dari lisan dan tangannya”. Artinya, orang yang memeluk agama Islam adalah orang yang selalu menjaga lisan dan perbuatannya, agar jangan sampai menyakiti orang lain. Karena betapa banyak manusia saling membenci dan bermusuhan hanya karena ucapan yang keluar dari mulutnya kerapkali menyakiti orang lain meskipun ia tidak menyadarinya. Dan betapa banyak perilaku-perilaku manusia tanpa disadari menjadi pedang yang bisa melukai seseorang. 

Oleh karena itu, agama Islam sangat menekankan pentingnya akhlak mulia, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Bukan hanya akhlak kepada sesama muslim, akan tetapi akhlak yang mulia kepada semua makhluk Allah, baik benda hidup maupun mati, karena dalam pandangan Allah tidak ada pemisahan antara benda hidup ataupun mati. Allah berfirman, “Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Nabi Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam” (Al-Anbiya’: 107).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar