Oleh: Rihan Musadik
Dalam pemyelenggaraan training camp (TC) cabang olahraga taekwondo, struktur organisasinya disesuaikan dengan tingkat penyelenggaraan TC tersebut, yaitu tingkat kabupaten, provinsi, ataupun nasional. Dalam hal ini, penyelenggaraan TC dan program latihan yang kami buat berada pada tingkat provinsi. Tahapan dan struktur oganisasi penyelenggaraan TC dimulai dari perekrutan atlet di tingkat klub, setelah itu akan dipilih yang terbaik dari masing-masing klub, lalu menjadi tim kabupaten yang lazim disebut pelatkab (pelatihan kabupaten). Setelah itu akan diseleksi kembali dari masing-masing kabupaten di suatu provinsi untuk membentuk tim pelatda (pelatihan daerah).
Dari tim yang terbentuk inilah para atlet akan ditempatkan atau diasramakan untuk lebih fokus lagi dalam berlatih sesuai dengan program latihan yang telah dibuat, yang lazim disebut dengan training camp (TC). Itu dari segi perekrutan atlet untuk dipusatkan. Sedangkan dari struktur organisasi penyelenggaraan TC, dimulai dari PBTI (Pengurus Besar Taekwondo Indonesia) yang mendapat persetujuan dari KONI pusat, kemudian memberikan persetujuan kepada pengprov yang bersangkutan. Setelah mendapat rekomendasi dari PBTI untuk menyelenggarakan TC, pengprov perlu mendapat persetujuan dari KONI di tingkat provinsi, untuk mendapat dana dari KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), yang tentunya dana dari KONI tersebut berasal dari pemerintah pusat, lebih tepatnya APBN, bila di tingkat provinsi sumber dana berasal dari APBD. Dana yang diperoleh oleh pengprov untuk keperluan TC, sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan baik teknis maupun non-teknis yang besarannya sesuai dengan proposal yang diajukan.
Jadi, terkait dengan masalah pendanaan TC di tingkat provinsi ataupun pelatda (pelatihan daerah). Dana atau anggaran berasal dari APBD yang diserahkan ke KONI provinsi, lalu digunakan oleh pengprov taekwondo, baik itu manajer, pelatih, maupun pengurus yang memanfaatkan dana tersebut sesuai kebutuhan teknis maupun non-teknis dalam penyelenggaraan TC. Jadi, pengprov bertanggungjawab kepada KONI atas penggunaan dana yang didapat. Artinya, pengprov perlu membuat LPj (Laporan Pertanggungjawaban) terkait penggunaan dana selama TC berlangsung. Berikut adalah gambaran singkat struktur organisasi penyelenggaraan training camp (TC) dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga tingkat nasional.
Struktur Organisasi Penyelenggaraan TC Taekwondo |
Kebutuhan Teknis dan Non-Teknis
Program Latihan Taekwondo dalam Training
Camp (TC)
No.
|
Kebutuhan
Teknis
|
Kebutuhan
Non-Teknis
|
1.
|
Target taekwondo
|
Asrama atlet
|
2.
|
Sansak
|
Lapangan
|
3.
|
Target
kotak (box)
|
Asupan atau gizi atlet yang seimbang
|
4.
|
Pemberian suplemen
|
|
5.
|
Peluit
|
Lingkungan yang mendukung
|
6.
|
Stopwatch
|
Dukungan dari berbagai pihak
|
7.
|
Foot protector
|
Uang saku atlet
|
8.
|
Body
protector
|
Seragam atlet
|
9.
|
Hand
protector
|
Motivasi dari pelatih
|
10.
|
Head protector
|
Dokter olahraga
|
11.
|
Shin Guard
|
Psikolog olahraga
|
12.
|
Hand
gloves
|
Ahli gizi
|
13.
|
Pelindung kemaluan
|
|
14.
|
Tempat
latihan/dojang
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar