Oleh: Rihan Musadik
Seorang ibu
pernah bercerita kepada saya, sebelum ia mengalami suatu kesedihan yang
sangat—bahkan kesedihan yang belum pernah ia alami selama hidupnya—beberapa hari
sebelumnya ia merasakan kedutan di kelopak mata bagian bawah. Kalau kita lihat
buku-buku primbon, tentu akan kita temui bab yang membahas alamat berkedut.
Dikatakan apabila berkedut di kelopak mata bagian bawah, baik mata kanan maupun
mata kiri, maka alamat atau pertanda akan mengalami suatu kesedihan.
Persis seperti
yang dialami ibu itu, beberapa hari sebelum mendapat musibah yang membuatnya
amat bersedih, ia merasakan kedutan di kelopak mata bagian bawah. Ibu itu tidak
mengetahui sebelumnya bahwa kedutan di kelopak mata bagian bawah mitosnya akan
mengalami kesedihan. Ia hanya sekedar bercerita saja tanpa mempercayai lebih
jauh mitos tersebut. Namun yang jelas, ibu itu meyakini sepenuhnya bahwa semua kejadian
yang menimpanya atas kehendak Allah Yang Maha Kuasa.
Kalau
dipikir-pikir, cerita dari ibu itu seolah-olah mengandung tanda tanya, baik
bagi saya sendiri maupun si ibu. Apakah benar ada hubungan antara kedutan di
bagian tubuh tertentu dengan suatu kejadian? Secara logika dan akal sehat,
tentu sangat tidak masuk akal mengaitkan kedutan di bagian tubuh tertentu
dengan suatu kejadian. Darimana dapat menyimpulkan apabila kedutan di kelopak mata
bagian bawah pertanda akan mengalami kesedihan? Sangat tidak logis apabila
mengaitkan sebuah kejadian dengan kedutan di bagian tubuh.
Lagi pula,
kedutan di bagian tubuh seseorang bisa dijelaskan secara ilmiah. Misalnya dalam
ilmu kedokteran, dijelaskan bahwa kedutan terjadi karena ada saraf terentu yang
mengalami kelelahan atau ada hubungan antara sistem saraf motorik dan bla bla bla (penjelasannya sangat rinci).
Boleh jadi, mitos-mitos yang mengaitkan kedutan dengan sebuah kejadian tertentu
hanyalah sebuah prasangka saja yang belum tentu benar. Dengan perkataan lain, alamat
berkedut hanya sebuah kebetulan-kebetulan belaka yang sangat irasional.
Mungkin bahasa yang
tepat untuk menggambarkan alamat berkedut adalah otak-atik gathuk (bahasa Jawa). Artinya, dihubungkan-hubungkan
begitu saja (otak-atik) dan yang
penting cocok (gathuk). Namanya saja otak-atik gathuk, sudah barang tentu kesimpulan
yang diambil cuma kebetulan saja, tidak ada hubungan logis yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Seperti halnya seseorang yang mengatakan, “Gara-gara kamu mandi, jadi hujan”. Atau seseorang yang menganggap
foto bertiga yang di tengah akan mati dulu; kejatuhan cicak akan mendapat sial;
kupu-kupu masuk ke rumah akan kedatangan tamu. Apa hubungannya?
Patut
digarisbawahi bahwa menganggap sial alias menyangka akan terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan, sama saja dengan berprasangka buruk kepada Allah Sing Gawe Urip. Berprasangka buruk
kepada sesama manusia saja merupakan sebuah dosa, apalagi berprasangka buruk
kepada Allah Sang Pencipta. Ingatlah bahwa Allah Yang Maha Mengatur dan Maha
Menentukan segala sesuatu. “Ketahuilah,
seandainya seluruh manusia berkumpul untuk membuatmu celaka, maka mereka tidak
akan sanggup, kecuali yang telah Allah tetapkan bagimu,” ujar Sang Nabi, “Dan
seandainya seluruh manusia berkumpul untuk memberimu manfaat, maka mereka tidak
akan sanggup, melainkan yang telah Allah takdirkan bagimu”. Demikian wejangan
Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.
Dalam hadits
qudsi, Allah mengatakan, “Sesungguhnya Aku akan menuruti persangkaan hamba
kepada-Ku”. Maknanya, jika kita menganggap sial sesuatu atau menyangka akan
terjadi suatu keburukan, maka boleh jadi anggapan kita itu akan Allah kabulkan.
Sesungguhnya Allah ta'ala mengetahui segala macam isi hati manusia. Oleh karena itu,
ketika melihat atau merasakan sesuatu yang kita sangka akan mendatangkan
suatu keburukan, maka segera jauhi prasangka-prasangka buruk itu, segeralah berdoa
kepada Allah agar dijauhkan dari keburukan, yakinlah hanya Allah yang
menentukan dan mengatur segala sesuatu, dan gantilah prasangka buruk kita
dengan prasangka baik kepada Allah. Semoga Allah kabulkan prasangka baik kita
kepada Allah.
Jadi, kalau
kitab primbon atau orang-orang menganggap kedutan di kelopak mata bagian bawah
tandanya akan mendapatkan kesedihan. Katakan saja kesimpulan tersebut salah,
tidak logis, tidak masuk akal, tidak ilmiah, dan tidak ada hubungannya sekali.
Bahkan bisa terjebak pada prasangka buruk kepada Allah ta'ala yang—boleh jadi—justru akan
mendatangkan dosa, dan dikhawatirkan Allah kabulkan prasangka buruk tersebut.
Maka, berprasangka baiklah kepada Allah, anggap saja kedutan di kelopak mata
bagian bawah tandanya akan mendapat kesenangan dan keberuntungan. Mudah-mudahan
prasangka baik yang kita munculkan akan segera Allah kabulkan dan benar-benar
menjadi nyata.
cara mengatasi biar tidak kedutan bagaimanaya?trimakasihh
BalasHapusDari sononya itu mas... hampir semua orang juga pernah kedutan. Tawakal sepenuh hati, serahkan semuanya pada Allah.
HapusTp memang,bukanya kita percaya,tp setiap kedutan mata kiri bawah pasti dlm wktu dkat akan mngalami kesedihan,bgitu juga minggu ini,bgitu cpat kedutan dimata kiri bawah,aku udah ga brani kmna2 tkut ada msalah,tp tetap saja sorenya,aku brsangkutan dg jalur hukum,gara2 msalah spele,,sedih bnget
BalasHapusSemoga selalu berprasangka baik kpada allah swt amin
BalasHapus