Dalam dinginnya malam sepi
Aku menulis untukmu dan untukku sendiri
Aku kira dulu kau mengenalku dan punya rasa cinta
Ternyata akulah yang punya rasa cinta itu padamu
Tapi sesungguhnya sampai sekarang pun aku belum tahu
Mungkin kau juga punya perasaan yang sama
Atau tidak sama sekali
Kita bertemu dan itu membekas di hatiku
Lalu kita berpisah dan itu membuatku rindu
Sekali kita bertemu aku mencarimu
Tanpa pikir panjang aku merasakanmu
Aku melihatmu ternyata kuanggap kau cantik
Meski ribuan cantik menandingimu
Entah mengapa kau terus membayangiku
Aku berniat mendekatimu jadi bunga hatiku
Tapi aku bahkan sangat ragu
Tak ada tanda yang kulihat padamu
Apa kau ingin aku jadi bunga hatimu
Atau mungkin aku yang tidak peka
Aku yang tidak berbuat sesuatu padamu
Hingga kau pun terus berdiam diri padaku
Dan apa mungkin kau berdiam diri
Karena tak ada rasa cinta dihatimu padaku
Aku katakan pada diriku bahwa aku tak tahu
Tapi aku yakin gadis elok
Kau punya cinta padaku
Meski aku tak tahu seberapa besar cintamu
Ada di ruang hatimu untukku
Sampai kapan kita terus berdiam diri dalam keakraban
Apa kau dan aku rela hanya sebatas teman
Atau mungkin kau akan memetik bunga hati yang lain
Aku hanya bisa berkata dalam hati
Tuhan…
Dimana bunga hatiku sesungguhnya
Bagaimana aku mendapatkannya dan kapan
Aku pasrahkan pada-Mu Tuhan…
Rihan Musadik
Kamar kost, pukul 23.57
Yogyakarta, 29 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar