Seorang pria tambun
Berjalan lurus tanpa menoleh kiri kanan
Lugu ia berjalan
menunduk kepala dan mata sayu
Sampailah ia di persimpangan
bukan sembarang persimpangan
Seorang pria yang terombang-ambing oleh cinta
Mulai tentukan pilihan
Pilihan yang kan mengubah hidupnya
Ada banyak jalan cinta di depannya
Ia tak tentu arah
hanya terdiam membisu
masih terdiam lama berpikir
Sungguh bimbang tentukan arah cintanya
begitu lama ia menimbang
hingga jalan-jalan cinta itu hilang di hadapannya
Ia menunduk haru menyesal sangat
tak berani melangkah
hingga jalan cinta itu menutup pintu selamanya
Kini ia berteman tangis dan luka
tapi ia menjadi paham
Apa itu arti cinta yang sesungguhnya
Yogyakarta, Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar