Senin, 18 Agustus 2014

Dampak Penggunaan PSS (Protector Scoring System) dalam Pertandingan Taekwondo - BAB I


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah  

Dewasa ini olahraga taekwondo menjadi salah satu cabang beladiri yang cukup banyak peminatnya di dunia, terlebih lagi di Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, maka sangat terbuka kemungkinan taekwondo dapat berkembang pesat dengan cepat. Peminatnya dari anak usia dini, remaja, dewasa atau pemuda, baik pria maupun wanita. Taekwondo menjadi semakin populer karena begitu banyaknya sosialisasi yang dilakukan, baik lewat acara-acara seni pertunjukan, pamflet, baliho, spanduk yang dipasang, lewat sekolah-sekolah, maupun lewat internet. Apalagi dengan semakin banyaknya dojang atau klub yang dibuka, akan semakin tersosialisasikan dengan baik.

Dengan semakin banyaknya dojang dan klub-klub taekwondo yang tersebar, akan menyebabkan dampak yang positif bagi generasi muda. Karena dari usia muda, bahkan usia dini, taekwondoin akan dilatih untuk disiplin, saling menghormati, sopan santun, dan itu berarti taekwondo selalu mengajarkan pendidikan karakter atau pendidikan moral yang akhir-akhir ini selalu disorot karena semakin terlihat adanya demoralisasi pada generasi muda.
 
Di samping itu, taekwondo juga akan membentuk pribadi-pribadi yang bermental kuat, pemberani, semangat, dan pantang menyerah. Dan ini juga merupakan tugas penting dari para pelatih taekwondo, untuk mendidik generasi muda, yaitu generasi yang berkarakter, bernurani, dan cerdas. Dan tidak melulu menjadikan anak latih sebagai “robot” untuk menghasilkan medali, yang seolah-olah anak latih hanya entitas yang berdimensi tulang, darah, dan daging saja. Padahal anak latih adalah manusia dengan dimensi ruhani atau psikis yang dominan, yang sangat menentukan gerak fisiknya. Oleh karena itu pembinaan fisik dan mental perlu dilakukan dengan seimbang. 

Salah satu cara yang dilakukan untuk membina fisik taekwondoin adalah dengan materi-materi latihan yang ada dalam taekwondoin, seperti menendang, memukul, menangkis, menghindar, dan berbagai macam latihan lain yang umum dalam olahraga seperti berlari, meloncat, latihan kekuatan, kecepatan, ketahanan dan sebagainya, yang tentunya disesuaikan dengan karakter cabang olahraga taekwondo. Dan itu berarti, taekwondo sebagai cabang olahraga beladiri yang mengajarkan bebagai teknik beladiri, sekaligus sebagai olahraga prestasi, yang melatihkan komponen biomotorik yang disesuaikan dengan pertandingan taekwondo.

Dalam kenyataanya di lapangan, olahraga taekwondo sangat populer karena olahraga ini dipertandingkan di berbagai tingkat, mulai dari kabupaten, provinsi, nasional, hingga internasional. Dan ini juga merupakan salah satu keunggulan dari taekwondo, yaitu sebagai olahraga prestasi yang ikut mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Secara umum pertandingan dalam taekwondo dibagi menjadi dua kategori, yaitu: kyorugi (pertarungan) dan poomsae (jurus). Yang paling populer di antara keduanya adalah kategori kyorugi, hal ini dapat dilihat jelas dari setiap pertandingan taekwondo, yang mana pertandingan fight akan lebih ramai dan meriah daripada poomsae yang terkesan diam atau statis. Apalagi kyorugi lebih mendapat perhatian, karena selalu muncul peraturan-peraturan terbaru dalam pertandingan, baik sistem penilaian, aturan permainan, arena pertandingan maupun peralatan yang dipakai atlet.

Untuk peraturan terbaru dalam pertandingan taekwondo saat ini menyentuh aspek yang sangat fundamental, karena berkaitan dengan alat yang dipakai oleh atlet, dan ini sekaligus mempengaruhi aspek yang lain, yaitu sistem penilaian atau poin. Alat terbaru yang dimaksud adalah Protecor Scoring System atau lebih akrab dengan sebutan PSS. Alat ini merupakan hasil teknologi mutakhir yang berupa body protector yang dirancang secara khusus dengan pelindung-pelindung badan yang lain, utamanya bagian telapak kaki, untuk menghasilkan poin secara otomatis, apabila tendangan yang didaratkan tepat mengenai area dan dengan power yang sesuai masing-masing kelas (berat badan)  dalam kyorugi.

Penggunaan PSS itu sendiri secara langsung tentu akan berdampak pada aspek yang lain seperti sistem penilaian/poin, penjurian, masalah biaya; dan juga mempengaruhi teknik, taktik, fisik, mental, yang tentunya juga akan berimbas pada penyesuaian latihan demi efektivitas menghasilkan poin saat bertanding dengan menggunakan PSS. 

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang, maka muncul permasalahan yang perlu untuk dibahas lebih lanjut. Masalah yang dapat diidentifikasi tersebut adalah berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan PSS (Protecor Scoring System) yang digunakan dalam pertandingan taekwondo kategori kyorugi beserta dampak yang ditimbulkannya. 

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada identifikasi masalah di atas, maka dalam makalah ini dapat dirumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan, yaitu:
  1. Apa saja kelebihan dan kekurangan penggunaan PSS dalam pertandingan taekwondo kategori kyorugi?
  2. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari penggunaan PSS dalam pertandingan taekwondo kategori kyorugi pada kondisi taekwondo di Indonesia?

Bersambung... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar