Rabu, 01 Januari 2014

Perbedaan Rematch dan Revans

Oleh: Rihan Musadik
 
Revans Pacquiao vs Marquez jilid 4
Dalam dunia olahraga, dua istilah ini, yaitu rematch dan revans mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Media-media baik cetak maupun elektronik seringkali menyebutkan kedua istilah ini, namun tidak sedikit di antara kita yang kurang paham apa sebenarnya pengertian kedua istilah tersebut dan apa perbedaannya?

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) istilah rematch tidak tercantum, sedangkan istilah revans tercantum. Revans diartikan sebagai penebusan kekalahan dalam permainan atau olahraga, contoh kalimatnya: Ia akan mengadakan revans terhadap orang yang mengalahkannya. Untuk istilah rematch dalam kamus berbahasa Inggris diartikan dengan sesuatu terutama permainan atau olahraga yang dimainkan lagi, atau dengan kata lain disebut tanding ulang. Lantas apa perbedaan kedua istilah tersebut?
 
Rematch yang secara singkat diartikan dengan tanding ulang. Mengandung makna bahwa ketika lawan mengalami kekalahan, maka lawan tersebut protes dan meminta rematch/tanding ulang disebabkan karena tidak terima atas kekalahan yang diderita. Akan tetapi, rematch hanya bisa terlaksana apabila mendapat kesepakatan dari pihak lawan yang diprotes serta mendapat persetujuan dari organisasi atau badan olahraga yang menaungi dan menyelenggarakannya.

Contohnya saat pertarungan antara Chris John dan Juan Manuel Marquez pada tahun 2006 di Kutai Kartanegara, Indonesia. Chris John dinyatakan menang angka mutlak (unanimous decision) atas Marquez. Ketika itu pihak Marquez tidak terima dan menganggap wasit telah menilai berat sebelah. Sehingga promotor Marquez berusaha keras untuk menggelar tanding ulang atau rematch, kendati hingga saat ini—sampai Chris John pensiun—rematch  antara kedua petinju tidak pernah terwujud, karena diplomasi dan negoisasi yang alot antara dua kubu tersebut.

Contoh lain saat pertarungan Amir Khan dengan Lamont Peterson, dimana saat itu Amir Khan harus rela kehilangan dua gelarnya, yaitu WBA dan IBF kelas junior welter. Kubu Amir Khan tidak terima atas kekalahan yang dialaminya karena merasa dicurangi wasit, sehingga meminta rematch (tanding ulang), akan tetapi dari organisasi atau badan tinju tersebut tidak menyetujui adanya tanding ulang, sehingga rematch pun tidak tejadi, meskipun dari kubu Lamont Peterson siap jika memang akan diadakan rematch.

Sedangkan revans sendiri memiliki makna yang hampir sama dengan rematch, yaitu tanding ulang. Hanya saja untuk tanding ulang dalam konteks istilah revans, mengandung makna bahwa lawan yang kalah meminta tanding ulang bukan karena protes atau tidak terima atas kekalahannya, tetapi lebih karena merasa sanggup untuk membalas kekalahannya yang dulu. Dengan lain perkataan, kubu lawan yang kalah mengakui secara mutlak atas kekalahannya, hanya saja kubu lawan yang kalah tersebut meminta diadakan tanding ulang karena merasa siap dan yakin untuk menebus kekalahannya pada pertandingan sebelumnya.

Contohnya saat Chris John kalah TKO di ronde ke-6 dari Simpiwe Vetyeka yang menyebabkan kehilangan gelar Super Champion WBA kelas feather yang sudah dipertahankan selama 17 kali, sekaligus gagal menyamai rekor petinju Panama, Eusibo Pedroza yang sukses mempertahankan gelarnya selama 19 kali berturut-turut. Banyak pengamat tinju yang menganggap bahwa Chris John masih bisa merebut gelarnya kembali jika diadakan revans, hanya saja Chris John lebih memilih pensiun alias mengakhiri kariernya di dunia tinju profesional karena merasa sudah “berumur”, yang akhirnya laga revans pun takkan pernah digelar.

Contoh lain adalah revans antara Manny Pacquiao versus Juan Manuel Marquez yang hingga empat kali digelar. Dalam pertarungan keempatnya dengan Marquez, Manny Pacquiao tersungkur KO di ronde ke-6 tatkala kedua petinju bertarung dalam laga berjuluk Pacquiao vs Marquez jilid 4 di MGM Arena, Las Vegas, 2012 silam. Tak lama setelah itu, tuntutan revans pun datang dari kubu “Pacman” karena merasa masih memiliki kekuatan untuk menghadapi Marquez, di samping karena pertarungan kedua petinju top tersebut dianggap masih memiliki daya jual yang tinggi. Kita tunggu saja apakah masih bisa digelar revans bertajuk Pacquiao vs Marquez jilid 5.

Demikian pengertian dan perbedaan antara rematch dan revans sejauh yang penulis pahami, jika ada yang memiliki pendapat lain silahkan beri komentar pada tulisan ini, sehingga bisa saling berbagi dan melengkapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar