Minggu, 14 September 2014

Tinjauan Biomekanika Teknik Dollyo Chagi (3)

Teknik Dollyo Chagi

Dollyo chagi merupakan salah satu bentuk tendangan yang paling sering dipakai dalam sebuah pertandingan karena keefektifannya dalam menghasilkan poin, di samping banyak pula bentuk tendangan-tendangan yang lain. Tetapi semenjak diterapkannya PSS (Protector Scoring System), banyak atlet yang menggunakan yeop chagi sebagai alternatif tendangan yang juga banyak menghasilkan poin. Tetapi dalam hal ini, dollyo chagi tetap merupakan tendangan favorit yang sering digunakan atlet dalam bertanding.

Salah satu indikator keberhasilan seorang taekwondoin dalam berlatih taekwondo adalah kemampuannya dalam melakukan berbagai jenis tendangan, karena tendangan merupakan gerakan yang menjadi ciri khas dan paling dominan digunakan dalam taekwondo, meskipun tetap menggunkan pukulan dan tangkisan. Dalam hal ini, dollyo chagi merupakan salah satu tendangan wajib yang harus dikuasai betul oleh seorang taekwondoin, baik pemula maupun tingkat lanjut, baik atlet poomsae (jurus) maupun atlet kyorugi (tanding). Apalagi bagi atlet poomsae, bentuk tendangan harus benar-benar luwes serta terlihat indah, dan ini memerlukan keseimbangan, kelentukan, koordinasi, serta dasar gerak yang benar, mulai dari ready position (sikap kuda-kuda) hingga follow through (posisi akhir).

Gambar 1. Teknik Dollyo Chagi
Gerakan dollyo chagi (tendangan serong/memutar ke samping) diawali dengan ready position phase (posisi siap), yaitu sikap kuda-kuda sempurna, lalu pada implementation phase mengawali tendangan dengan mengangkat paha lurus ke depan—tidak boleh menyamping saat mengangkat paha—hingga setinggi rata-rata air. Posisi selanjutnya serongkan paha yang diangkat tadi, dan pada saat yang bersamaan posisi badan dan tumpuan kaki ikut menyerong/menyamping hingga mencapai sudut sekitar 180 derajat. Setelah itu lepaskan tendangan dengan meluruskan kaki, yaitu dengan melempar kaki dari lutut hingga punggung kaki (follow through phase), dimana bagian punggung kaki merupakan bagian yang digunakan untuk mengenai sasaran. Kemudian pandangan mata tertuju ke arah sasaran.

Suatu tendangan dollyo yang sempurna akan terlihat dari sikap posisi tubuh yang seimbang pada saat proses akhir tendangan (follow through phase), yang mana posisi tubuh dan tumpuan sedari awal akan mengikuti tungkai atau gerakan tendangan yang menyamping. Pada saat posisi ini, seorang taekwondoin harus bisa menjaga kestabilan dan keseimbangan tubuhnya untuk kembali ke posisi semula, disamping itu pengaturan jarak juga perlu dipertimbangkan pada saat melakukan tendangan, agar tendangan bisa mengarah tepat ke sasaran yang dituju.

Dalam prakteknya, rangkaian proses tendangan di atas (dollyo) dilakukan secara kesinambungan—tidak terputus-putus—dengan satu kali gerakan saja, karena suatu tendangan dalam taekwondo, apalagi pada saat fight (tanding), harus dilakukan dengan power yang maksimal, sedangkan untuk menghasilkan power yang maksimal, maka dibutuhkan kekuatan dan kecepatan yang maksimal pula. 

Oleh karenanya, pada saat proses tendangan dollyo berakhir dengan posisi yang sempurna dan punggung kaki mengenai target sasarannya, maka dengan sendirinya bagian kaki dari lutut hingga ujung kaki akan memantul ke belakang (impact), dikarenakan efek dari daya ledak tendangan yang mengakibatkan lutut menekuk dengan sendirinya, sehingga tungkai kaki bagian bawah mengikuti ke belakang. Kemudian pada saat proses pemantulan kaki ini, seorang taekwondoin harus bisa mengembalikan kaki ke posisi semula, yaitu ready position (sikap kuda-kuda), agar dapat melakukan tendangan berikutnya dengan mudah.

Bersambung...

1 komentar:

  1. salam hangat dari kami ijin informasinya dari kami pengrajin jaket kulit

    BalasHapus