Sabtu, 13 September 2014

Tinjauan Biomekanika Teknik Dollyo Chagi (2)

B. Pembahasan

Pada pertandingan taekwondo (kyorugi), perolehan poin akan lebih banyak didapatkan dengan tendangan dollyo (dollyo chagi). Karena untuk mendapatkan satu poin seorang atlet harus bisa mengenai lawan, yaitu body protector-nya dengan tendangan yang keras dan berbunyi. Sedangkan untuk menghasilkan tendangan yang keras dan berbunyi pada body protector lawan, tentu harus menggunakan punggung kaki (baldeung), dan tendangan yang menggunakan punggung kaki, yaitu dollyo chagi dengan berbagai variasinya.

Tetapi seiring dengan perkembangan peraturan pada pertandingan kyorugi, yaitu diterapkannya PSS (Protector Scoring System), saat ini untuk mendapatkan poin, atlet dituntut tidak hanya power tendangan yang berkualitas, tetapi juga dibutuhkan akurasi yang tinggi untuk mendapatkan poin. Oleh karena pertandingan menggunakan PSS ini sangat membutuhkan akurasi tendangan dan power yang besar, meleset sedikit saja atau tidak tepat dari “chip” yang terpasang di punggung kaki dan body protector, maka poin tidak akan muncul, meskipun power tendangan besar, dan kuantitas tendangan banyak. Begitu pula power tendangan, sangat mutlak diperlukan, karena jika tendangan sudah tepat mengarah ke sasaran, tetapi power yang dihasilkan kurang, maka poin juga tidak akan muncul.

Di samping dollyo chagi, tendangan lain yang juga efektif digunakan pada saat pertandingan (kyorugi)—yang saat ini menggunakan PSS—adalah yeop chagi, karena pada tendangan ini menggunakan telapak kaki bagian dalam (balbadak). Sedangkan pada bagian balbadak terpasang “chip” yang bila mengenai sasarannya, yaitu “chip” pada body protector akan menghasilkan poin dengan power yang sesuai. Tetapi pada makalah ini, penulis hanya akan membahas dan menganalisis dollyo chagi ditinjau secara biomekanika. Karena tendangan dollyo chagi merupakan salah satu tendangan dasar yang paling banyak digunakan dari dulu hingga sekarang, baik pada saat pertandingan maupun untuk pertunjukan atau demonstrasi tendangan.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar