Nama “Rihan Musadik” diberikan oleh ayah saya, karena memang
beliaulah yang paling berhak untuk memberikan nama bagi anaknya. Di samping
itu, nama bukanlah hal yang sepele dalam Islam. Rasulullah sendiri seringkali
memberikan ganti nama yang lebih baik bagi para sahabatnya yang memiliki nama
yang mengandung arti tidak baik.
Bahkan beliau menjadikan nama seseorang sebagai bentuk
optimisme, pernah suatu ketika beliau akan melakukan suatu hal dan beliau
menjumpai seseorang yang bernama “Sahal” yang artinya mudah, maka beliau
berkata, “Urusan kita akan mudah”.
Dan nama Rasulullah sendiri adalah “Muhammad” yang artinya
terpuji, memang demikianlah kenyataannya Rasulullah adalah orang yang paling
terpuji. Oleh karena itu, marilah kita beroptimisme dengan nama kita, karena
nama adalah suatu harapan dan doa kepada Allah. Bukankah Allah memiliki asma’ wa sifat yang dengannya kita
berdzikir, memuji, dan memohon.
Makna Nama “Rihan”
Kata “Rihan” secara etimologi berasal dari bahasa Arab,
dalam Al-Qur’an disebutkan beberapa kata yang merujuk kepada “Rihan”. Misalnya
dalam surat Ar-Rahman ayat 12 yang berbunyi wal
habbu dzul ’asfi war roihan. Kata Roihan
(ريحان) dalam ayat ini maknanya adalah “bunga-bunga yang harum baunya”.
Kemudian dalam surat Al-Waqi’ah ayat 89 yang nashnya
berbunyi fa rouhuw wa roihan wa jannatu
na’im. Kata Roihan (ريحان) di
sini juga bisa dimaknai dengan rezeki atau bunga-bunga yang wangi.
Ada juga yang mengartikan Roihan sebagai “bau wangi surga”, hal ini karena kata Roihan selalu dihubungkan dengan
wanginya surga, entah itu bunga-bunga atau tanaman. Dan bau harum ini juga
merupakan kenikmatan dan rezeki yang istimewa di surga. Oleh karena itu, kata Roihan juga bisa diartikan dengan
rezeki.