Dari detak jantung jam dinding
tepat diatas kepalaku
Waktu menunjuk mentari sepenggelahan naik
Mata-mata sayu menemui hajatnya
dan dari mata sayu terakhir yang kuajak bicara
Itu mengajak hati ini menari
Dari tubuh-tubuh terbaring
tergeletak dengan diliputi
dingin
Dingin yang bercampur wangi kelapa sawit
Nenek tua melintas tepat dari ujung bola mataku
Mengharu birukan rasa galau yang semakin berkerak
dari kerak-kerak nurani jauh di dalam
Meneteskan air mata kesedihan
dan kuminta melepaskan beban
Dari kalbu yang terlanjur berat
Menahan tangis tersembunyi ini
Rihan Musadik
Graulan, 19 Juli 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar