Kamis, 18 Juli 2013

Detak Haru

Dari detak jantung jam dinding
tepat diatas kepalaku
Waktu menunjuk mentari sepenggelahan naik

Mata-mata sayu menemui hajatnya
dan dari mata sayu terakhir yang kuajak bicara
Itu mengajak hati ini menari

Dari tubuh-tubuh terbaring
tergeletak dengan diliputi dingin
Dingin yang bercampur wangi kelapa sawit

Nenek tua melintas tepat dari ujung bola mataku
Mengharu birukan rasa galau yang semakin berkerak
dari kerak-kerak nurani jauh di dalam
Meneteskan air mata kesedihan

dan kuminta melepaskan beban
Dari kalbu yang terlanjur berat
Menahan tangis tersembunyi ini


Rihan Musadik
Graulan, 19 Juli 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar