Selasa, 09 Juli 2013

Senin - KKN UNY di Dusun Graulan - Arah Kiblat

Hari Senin, 8 Juli 2013, masih tentang KKN UNY di dusun Graulan, tidak banyak kegiatan yang saya lakukan, tapi cukup memusingkan untuk mengerjakan garis shaf shalat masjid Nurul Huda. Sebenarnya hal itu keinginan dari pihak takmir masjid tersebut untuk memperbaiki shaf, yang kemiringannya hanya selisih sedikit saja beberapa derajat. Dengan niat amal ibadah, akhirnya kami kerjakan juga dengan dua orang teman saya (dengan setengah hati, karena memang kami kurang mantap dalam mengerjakannya). Itu disebabkan karena garis shaf yang lama masih bisa digunakan, bedanya cuma sedikit dengan kemiringan garis shaf yang diperbaharui Depag. Padahal masalah kemiringan arah kiblat tidak perlu menjadi masalah, karena ada banyak dalil shahih yang mengatakan tidak perlu dan tidak harus tepat sekali dengan arah kiblat. Seperti yang saya kutip dari www.mediasalaf.com:

Para ulama menyebutkan bahwa orang yang menghadap ke kiblat tidak lepas dari dua keadaan:
  1. Orang yang melihat ka’bah secara langsung, maka diwajibkan atas orang ini untuk bisa mengarah tepat ke arah ka’bah, tidak boleh melenceng darinya walaupun sedikit. Ini adalah hal yang disepakati oleh kaum muslimin.
  2. Adapun jika dia tidak melihat ka’bah secara langsung, maka dia diperbolehkan untuk hanya menghadap ke arah dimana ka’bah berada, walaupun tidak tepat mengarah ke ka’bah. Hal ini berdasarkan hadits Nabi, "Apa yang ada di antara timur dan barat adalah kiblat" (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah). Ini bagi yang kiblatnya di utara atau selatan. Adapun bagi yang kiblatnya di timur atau barat (seperti Indonesia), maka semua arah antara utara dan selatan adalah kiblat.
Dan akhirnya, disebabkan mengerjakan dengan setengah hati, hasilnya juga setengah jadi, alias tidak sempurna. Entah kesulitan dalam mengecat atau apalah, rasanya serba sulit. Oh my God, ikhlaskan hati ini, ringankan urusan kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar