Oleh: Rihan Musadik
Taekwondo adalah olahraga beladiri
asal Korea yang sudah sangat populer di Indonesia, terlebih lagi di wilayah provinsi DIY (Daerah Istimewa
Yogyakarta). Beladiri taekwondo merupakan olahraga nasional dari negara Korea, dan sudah diakui sebagai salah
satu cabang olahraga resmi yang dipertandingkan di Olimpiade. Di Indonesia
sendiri sudah diakui sebagai cabang olahraga nasional yang dipertandingkan di
PON (Pekan Olahraga Nasional). Taekwondo sebagai salah satu cabang olahraga yang cukup besar peminatnya, sangat berkembang pesat di kalangan para pelajar
dan mahasiswa, baik di tingkat daerah, nasional,
maupun internasional.
Dojang UKM Taekwondo UNY |
Sekitar
tahun 1980-an, taekwondo merupakan salah satu cabang olahraga yang mulai
digemari oleh para remaja, pelajar, maupun mahasiswa di Indonesia. Hal ini terbukti
dengan banyaknya kejuaraan taekwondo yang digelar, serta pesatnya peningkatan
jumlah tempat latihan (dojang).
Adapun kejuaraan yang diadakan meliputi berbagai tingkatan, antara lain:
kejuaraan tingkat dojang/klub, kejuaraan daerah, kejuaraan nasional, hingga kejuaraan
tingkat internasional. Melihat kenyataan tersebut, maka munculah sebuah ide atau gagasan dari
seorang mahasiswa UNY (IKIP Yogyakarta) untuk memasukkan cabang olahraga taekwondo
ke dalam Unit Kegiatan Mahasiswa atau disingkat UKM.
Tepatnya
pada tahun 1989, Ignatius Sutopo, seorang mahasiswa FPOK IKIP Yogyakarta yang ketika
itu masih duduk di semester enam, dan kebetulan menjadi asisten pelatih taekwondo di
Universitas Atmajaya Yogyakarta, memiliki gagasan untuk memasukkan cabang
olahraga beladiri taekwondo ke dalam Unit Kegiatan Mahasiswa. Pada saat itu Ignatius
Sutopo mulai berusaha mewujudkan gagasan tesebut, yaitu menjadikan taekwondo
sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang diakui UNY (IKIP
Yogyakarta).
Maka
untuk mewujudkan gagasan cemerlangnya itu, mahasiswa yang masih bersabuk merah
strip dua tersebut kemudian berkonsultasi untuk meminta bantuan Bapak Dr. Setyo
Nugroho, Dosen FPOK yang ketika itu menjabat sebagai Ketua Jurusan Kepelatihan.
Melalui proses yang penuh perjuangan, akhirnya pada tahun 1990 berdirilah UKM Taekwondo
UNY dan telah resmi terdaftar di Pengprov Taekwondo DIY sebagai sebuah klub
taekwondo yang tetap eksis hingga saat ini.
Latar
belakang didirikannya UKM Taekwondo pada saat itu, yaitu sebagai wadah bagi para
mahasiswa dari semua jurusan ataupun program studi yang ada di UNY (IKIP
Yogyakarta), baik yang sudah memiliki keahlian taekwondo, ataupun yang baru
berminat pada cabang olahraga taekwondo untuk meningkatkan keahlian dan
keterampilannya dengan cara berlatih rutin di UKM Taekwondo UNY, sehingga diharapkan
mampu berprestasi di cabang olahraga taekwondo. Selain itu, UKM Taekwondo juga
berfungsi sebagai kegiatan para mahasiswa dalam berorganisasi dengan mengadakan
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan taekwondo.
Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) sendiri merupakan suatu
wadah organisasi kemahasiswaan di tingkat universitas yang fungsinya untuk
mengembangkan berbagai minat, bakat, dan keahlian tertentu bagi para
anggotanya. Dengan perkataan lain, UKM adalah lembaga kemahasiswaan tempat
berhimpunnya para mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, kegemaran, tujuan,
kreativitas, dan orientasi melalui penyaluran kegiatan ekstrakurikuler di dalam
lingkup kampus. UKM adalah sebuah wadah organisasi kemahasiswaan yang mempunyai tugas
merencanakan, menyusun, melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler
kemahasiswaan yang bersifat penalaran, minat, maupun kegemaran, sesuai dengan bidang
masing-masing. Kedudukan lembaga ini berada pada wilayah universitas yang
secara aktif turut mengembangkan sistem pengelolaan organisasi secara mandiri.
Kegiatan-kegiatan di UKM telah terjadwal dan terprogram
secara rutin menyesuaikan dengan jadwal kalender akademik UNY, sehingga tidak
mengganggu kegiatan perkuliahan anggotanya. Mahasiswa yang terlibat dalam UKM
akan terbiasa dengan manajemen waktu yang baik. Mereka harus bisa membagi waktu
antara kuliah, belajar, dan berlatih. Mereka juga akan terbiasa bekerja dalam team work dan dihadapkan pada suasana
kompetisi. Semua pengalaman tersebut akan menumbuhkan sikap mental yang tangguh
dengan senantiasa memelihara kepribadian, karakter, sportivitas, kejujuran,
meningkatkan prestasi, serta mempunyai rasa percaya diri dan sanggup menguasai
diri. Oleh karena itu, peran serta mahasiswa dalam kegiatan UKM akan menambah soft skill yang sangat bermanfaat di
kemudian hari.
UKM
(Unit Kegiatan Mahasiswa) UNY dikelompokkan dalam lima bidang, yaitu: bidang seni, bidang olahraga, bidang penalaran, bidang kesejahteraan, dan bidang khusus. UKM Taekwondo UNY adalah salah satu UKM di
bidang olahraga yang ada di
Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk bidang olahraga berkonsentrasi pada
peningkatan pembinaan minat dan kegemaran mahasiswa dalam bidang olahraga yang
ditekuni. Tujuannya agar dapat mengembangkan kemampuan dalam berorganisasi, belajar
kepemimpinan, meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani, sportivitas,
kedisiplinan, dan pencapaian prestasi dalam berbagai cabang olahraga.
Di
awal-awal berdirinya UKM Taekwondo UNY, sekretariat UKM Taekwondo sempat
berpindah-pindah tempat. Pertama kali sekretariat berada di dekat pendopo FBS,
lalu sempat di Hall Bulutangkis FIK UNY, kemudian sekretariat pindah lagi di
sekitar FMIPA. Baru setelah itu, untuk menyediakan kantor sekretariat UKM yang
terpadu dan representatif, UNY mendirikan gedung Student Center (SC) yang diresmikan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan
Hamengkubuwono X pada bulan Mei 2008. Dengan demikian, kantor sekretariat UKM
Taekwondo UNY berada di gedung SC terpadu dengan UKM-UKM yang lain hingga
sekarang, sehingga diharapkan koordinasi terhadap kegiatan-kegiatan UKM akan
menjadi lebih baik.
Tempat
latihan saat itu juga beberapa kali mengalami perpindahan, pertama kali berdiri
UKM Taekwondo, latihan bertempat di lapangan bola FIK barat, kemudian berpindah
ke hall bulutangkis atau lapangan voli
indoor, baru setelah itu UNY mendirikan hall beladiri, sehingga pusat
latihan taekwondo hingga sekarang berada di hall beladiri FIK barat. Akan
tetapi harus disesuaikan jadwalnya, karena hall beladiri tersebut juga
digunakan untuk beladiri-beladiri yang lain seperti pencak silat, judo, maupun
karate. Sehingga tidak jarang pada hari tertentu harus mencari tempat latihan
lain seperti hall rektorat, hall bulutangkis, GOR UNY, dan tempat-tempat yang
lain agar tidak berbenturan dengan jadwal beladiri yang lain.
Dalam
perjalanannya selama lima tahun, UKM Taekwondo UNY telah mengalami beberapa kali pergantian
ketua dan pengurus karena setiap tahunnya diadakan Musyawarah Anggota (Musyang)
untuk menetapkan ketua dan pengurus baru, sehingga setiap periodenya berganti
ketua. Namun demikian, ada juga beberapa pengurus yang tetap aktif hingga
beberapa kali periode. Untuk Ketua UKM Taekwondo UNY dari tahun 2009 sampai
2013 dijabat oleh: Sigit Nugroho Wicaksono, Setiyawan, Agnes Dwi Mawarsih,
Wildan Wirawan, dan Radika Tri Dewa.
Selanjutnya
untuk pelatih utama UKM Taekwondo UNY di tahun-tahun awal dipegang oleh Sabem
Ignatius Sutopo, beliau juga merangkap sebagai pembina pada saat itu. Lalu pelatih-pelatih
UKM Taekwondo sempat dipegang oleh Sabem Sapri Syahyudi, Sabem Edi, Sabem Heri
Purwanto, Sabem Burhanudin Tsani, dan Sabem Wijayanto. Baru sejak tahun 2003
hingga sekarang, pelatih utama dipegang oleh Sabem Devi Tirtawirya, beliau
sekaligus sebagai Pembina UKM Taekwondo UNY dan sebagai dosen FIK UNY pada
program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) untuk konsentrasi cabang olahraga
taekwondo.
Sumber:
Rihan
Musadik. 2014. “Studi Perkembangan dan Pembinaan UKM Taekwondo UNY Periode
2009 – 2013”. Skripsi S-1. Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga, FIK UNY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar