Sabtu, 13 April 2013

Komponen Biomotorik Taekwondo

Oleh: Devi Tirtawirya, M.Or.

Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang mempunyai beberapa komponen biomotorik yang sangat diperlukan dalam menunjang gerakan dan teknik dalam berlatih taekwondo. Olahraga taekwondo selama ini yang sering dipertandingkan adalah pertarungan (kyorugi), dan seperti kita ketahui, kalau kita bertarung pasti akan memerlukan kekuatan otot, kecepatan, power, keseimbangan, fleksibilitas, daya tahan, serta keterampilan gerak (teknik dan taktik). Komponen-komponen biomotorik tersebut mutlak diperlukan dalam pertarungan taekwondo.

Kekuatan otot merupakan keadaan tubuh mampu mengatasi beban dalam jumlah tertentu. Kondisi tubuh harus cukup kuat jika sedang melakukan pertarungan, sebab cedera patah tulang, terkilir atau yang lainnya bisa terjadi jika otot tidak cukup kuat. Oleh karena itu, dalam latihan taekwondo selalu diberikan latihan fisik berupa kekuatan. Latihan kekuatan dalam taekwondo ada bermacam-macam, misalnya: push-up, sit-up, back-up, leg press, leg curl, dan lain-lain. Latihan kekuatan ini tidak harus dengan alat tetapi bisa berpasangan dengan teman.

Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan tendangan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Kecepatan merupakan komponen yang sangat penting dalam pertarungan taekwondo. Pertandingan taekwondo dipengaruhi oleh kecepatan, sebab jika kalah cepat, maka akan sulit untuk mendapatkan poin. Latihan kecepatan dalam olahraga taekwondo banyak macamnya, antara lain: sprint, drill dolyo chagi, drill peta chagi, dan lain-lain. Teknik-teknik tendangan dalam taekwondo bisa dipakai untuk membuat model latihan kecepatan.

Power adalah hasil kali antara kekuatan dan kecepatan, sehingga jika tungkai mempunyai power yang bagus, tentu saja jika melakukan tendangan hasilnya akan relatif kuat dan cepat. Latihan power dalam olahraga taekwondo banyak menggunakan plyometric, misalnya lompat-lompat, naik turun tangga, drill nare chagi, dan lain-lain. Power akan selalu dilatihkan dalam taekwondo sebab untuk menghasilkan angka tendangan harus mengenai sasaran dan cukup bertenaga.

Daya tahan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas baik aerobik maupun anaerobik dalam waktu yang cukup lama. Taekwondo dalam pertandingan menggunakan waktu antara 2-3 menit selama tiga ronde. Lamanya waktu yang demikian menuntut seorang atlet untuk berlatih daya tahan dengan cukup baik dan teratur. Latihan daya tahan dalam olahraga taekwondo antara lain menggunakan fartlek, interval training, sparing target, sparing hugo, sirkuit target, dan lain-lain.

Fleksibilitas adalah kondisi otot dan sendi yang mampu melakukan gerakan seluas-luasnya. Fleksibilitas ini penting karena angka atau poin terbanyak bisa didapatkan jika seorang atlet dapat melakukan tendangan dan mengenai kepala lawannya. Tendangan yang tinggi hanya bisa dilakukan jika seorang taekwondoin mempunyai fleksibilitas yang baik. Latihan fleksibilitas dalam olahraga taekwondo antara lain split, cium lutut, dan sebagainya.

Koordinasi adalah kemampuan tubuh untuk melakukan beberapa aktivitas dalam waktu yang relatif bersamaan. Pertandingan taekwondo memerlukan koordinasi yang baik, sebab seorang atlet harus melihat lawan, menangkis dan melakukan serangan balasan dalam waktu yang hampir bersama-sama. Latihan koordinasi dalam olahraga taekwondo, misalnya dengan drill tendang dollyo chagi dengan dua kaki bergantian ditambah langkah, mengangkat satu lutut setinggi rata-rata air sambil gerak ke depan, dan lain-lain. Latihan ini dilakukan saat laihan teknik, cara ini dilakukan supaya taekwondoin mempunyai koordinasi yang bagus. Dengan koordinasi yang bagus, maka keterampilan gerak, kelincahan, dan keseimbangan bisa terbentuk. Bahkan menurut Gallahue (1985: 279) koordinasi berhubungan erat dengan kecepatan, kelincahan, dan juga keseimbangan.

Olahraga taekwondo sebagai olahraga beladiri yang mengandalkan fisik saat bertanding tidak akan bisa berprestasi dengan baik jika kondisi fisik tidak dilatih secara benar dan kontinyu. Perawatan tubuh, yaitu dengan berolahraga dan mengembangkan komponen biomotorik sangat penting dan harus dilakukan oleh setiap orang agar mempunya kondisi fisik yang baik, khususnya dalam cabang olahraga taekwondo.


Sumber Referensi:

Tirtawirya, Devi. 2005. “Perkembangan dan Peranan Taekwondo dalam Pembinaan Manusia Indonesia”. Jorpres. Vol. 1, Nomor 2, Juli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar