Sabtu, 01 November 2014

Jika dari Allah dan Rasul-Nya, Lakukan saja

Oleh: Al-Faqir Rihan Musadik 

Pada surah An-Naba’ ayat 2, Allah ta'ala menjawab pertanyaan atau pembicaraan publik di masa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam yang sedang menjadi trending topic ketika itu dengan jawaban, “Tentang berita yang besar”. Berita besar yang dimaksud adalah hari kiamat atau hari akhir. Topik ini sering dipertanyakan bahkan diperselisihkan karena memang kebanyakan yang mempertanyakan adalah orang-orang kafir yang sebenarnya mereka tidak mempercayainya. Allah mengatakan bahwa yang sedang mereka perselisihkan adalah “berita besar”. Hal ini karena hari kiamat adalah suatu peristiwa besar dalam sejarah kehidupan manusia yang benar-benar akan terjadi.

Pada ayat 4, Allah ta'ala menjawab dengan firmannya, “Sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui”. Ditegaskan lagi pada ayat berikutnya, “Kemudian sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui”. Seolah-olah Allah hendak menegaskan bahwa apa yang orang-orang kafir sangka, bahkan mereka tidak percaya, Allah jawab dengan tegas bahwa mereka itu salah. Sekali-kali tidak benar apa yang mereka sangka. Sekali-kali tidak benar bahwa mereka tidak mempercayai akan kedatangannya. Tunggulah waktunya, kelak mereka akan mengetahui, pada saatnya mereka akan merasakan hari berbangkit. Baik orang-orang kafir percaya ataukah tidak, mereka pada saatnya akan mengetahui dan merasakannya sendiri.

Oleh karena itu, bagi seorang muslim tidak diperkenankan untuk memperselisihkan sesuatu yang sudah jelas diterangkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Tugas seorang muslim adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya, sebab jika tidak, maka yang demikian itu adalah golongan kuffar dan Allah tidak menyukai orang-orang kafir itu (Ali 'Imran: 32). Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian bagi mereka ada alternatif lain tentang urusan yang mereka tetapkan itu. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia telah sesat dengan sesat yang nyata (Al-Ahzab: 36). Maka sudah selayaknya bagi seorang muslim berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa banyak mempertanyakan atau memperselisihkannya. 

Bukankah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam jauh-jauh hari telah memperingatkan, “Apa saja yang aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan umat sebelum kalian karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi nabi-nabi mereka (HR. Muttafaqun‘alaihi). 


Tadabbur surah An-Naba' ayat 2-5 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar