Pertarungan antara Floyd Mayweather Junior versus Saul Canelo Alvarez dianggap sebagai pertarungan bergengsi dengan bayaran yang mahal pada kedua petinju, khususnya bagi Floyd Mayweather yang dikabarkan mendapat bayaran yang sangat tinggi dari Golden Boys Promotion. Menurut Johny Asodama, komentator pada acara Tinju Dunia TV One, bayaran Mayweather pada pertarungan ini per detiknya 12,5 milyar. Ini berarti mengalahkan atlet-atlet tingkat dunia dari olahraga lain, bahkan Mayweather dianggap sebagai atlet terkaya versi majalah “Forbes” tahun 2012.
Pada awal ronde, kedua petinju bertarung rapat dan sangat hati-hati. Ini terlihat dari kedua petinju yang tidak mau melakukan jual beli pukulan dan jarang melakukan pukulan-pukulan mubazir. Tapi di pertengahan dan di akhir-akhir ronde, terlihat Mayweather menguasai jalannya pertandingan. Gaya counter boxer yang menjadi ciri khasnya, sangat sulit untuk dihadapi Alvarez, terbukti dari pukulan-pukulan Alvarez yang mudah diatasi Mayweather, meskipun pada beberapa momen Alvarez juga melakukan perlawanan yang sengit, dan beberapa kali mengenai Mayweather.
Alvarez yang tiga belas tahun jauh lebih muda, seharusnya bisa memanfaatkan kelebihannya ini dengan melakukan petarungan yang lebih agresif, tapi pada pertarungan ini Alvarez terlihat kurang produktif, dan kurang agresif. Banyak peluang yang sebenarnya dapat dimanfaatkan Alvarez, namun demikianlah kenyataannya, Mayweather jauh lebih berpengalaman daripada Alvarez. Mungkin secara fisik Mayweather kalah dengan Alvarez, tapi dari segi teknik dan taktik Mayweather jauh lebih unggul. Mayweather yang berusia tiga puluh enam tahun ini, memiliki jam terbang yang lebih banyak, dan sudah beberapa kali mengalahkan petinju-petinju hebat lainnya. Alvarez yang jauh lebih muda ini, pada akhir pertandingan justru terlihat kelelahan, sementara Mayweather masih terlihat bugar. Mungkin karena pengaruh mental Alvarez yang kurang lepas saat bertarung dengan “Money” (julukan Mayweather). Sementara Mayweather yang lebih berpengalaman dan sering menghadapi bintang-bintang tinju dunia, terlihat sangat santai dan lepas.
Pertarungan yang digelar di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat ini dimenangkan oleh Mayweather dengan majority decision. Dua hakim memberinya kemenangan dengan poin 116-112 dan 117-111, sementara satu hakim lainnya memberi hasil imbang 114-114. Terlihat kubu Floyd Mayweather sangat gembira mendengar keputusan ini, setelah sebelumnya Mayweather terlihat kecewa saat mendengar salah satu juri memberinya poin imbang 114-114.
Kemenangan ini membuat Floyd Mayweather berhasil mempertahankan gelar juara dunia kelas menengah ringan versi badan tinju dunia WBC, serta kelas menengah super versi WBA. Petinju 36 tahun itu juga menjaga rekor tak terkalahkan sepanjang kariernya, dengan kini total telah memenangi 45 pertarungan (26 KO) serta belum pernah imbang dan kalah, seperti dikutip dalam detik sport.
Dalam pertarungan unifikasi gelar ini, membuat Saul Alvarez kehilangan gelar WBC-nya, sekaligus memperburuk rekornya sebagai petinju yang belum pernah kalah. Dengan demikian Mayweather masih mencatatkan diri sebagai petinju profesional kelas dunia yang belum pernah terkalahkan, dan petinju pertama yang berhasil mengalahkan Saul Canelo Alvarez.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar