Entah kenapa, hari Senin ini (2/9/2013) saya merasa kangen dengan suasana KKN di dusun Graulan. Sebenarnya rasa sedih, rasa haru, dan rasa rindu sudah saya rasakan ketika kami meninggalkan dusun tersebut kemarin siang. Mungkin ini hal yang wajar sekali, karena waktu dua bulan tinggal di dusun tersebut secara total, bukanlah waktu yang singkat, meskipun ada jeda waktu untuk pulang beberapa hari. Tapi tentu saja, ini merupakan pengalaman berharga yang boleh dibilang tak terlupakan, karena ada banyak sekali hikmah dan pelajaran yang bisa saya ambil untuk mengarungi kehidupan yang lebih baik ke depannya.
Secara jujur, saya sangat senang dan bersyukur sekali kepada Allah yang telah menempatkan saya KKN di dusun Graulan bersama dengan teman-teman yang Allah ta'ala pilihkan untuk saya. Semoga ke depannya kalian menjadi lebih baik (barakallahu fikum).
Saya sangat bersyukur bisa tinggal di rumah Ibu Rohyanti, yang sudah saya anggap seperti ibu sendiri, bersama keluarganya yang sudah saya anggap mbakyu-mbakyu saya (Zeny, Yani) dan saudara saya sendiri (Tya, Mas Anshory). Saya katakan bahwa tinggal di rumah tersebut lebih dari sebuah hotel berbintang. Mulai dari sarapan pagi yang selalu tersedia, berbagai makanan yang disuguhkan yang siap kami makan, cuci baju tinggal laundry saja, dan terima jadi sudah disetrika wangi, wedang teh yang segar, tempat tidur yang nyaman, tempat tinggal yang luas, adik-adik yang lucu (Gita, Syifa, Altaf), dan tentunya suasana yang adem, nyaman. Terima kasih atas segala pelayanan yang diberikan Ibu Rohyanti dan keluarga, kami tidak bisa membalas kebaikanmu, semoga Allah memberkahi dan membalas kebaikanmu dengan berlipat ganda. Jazakumullahu khairan katsira.
Saya juga sangat bersyukur bisa memperoleh kelompok 28 dengan sembilan orang teman yang baik dan care dari fakultas lain. Tanpa KKN ini kita tidak mungkin saling mengenal, meskipun ada di antara kalian yang sedikit “gila” (dalam tanda kutip lho, atau gila semua termasuk saya, he..he…), dan membuat galau, saya tetap senang ditakdirkan berteman dengan kalian. Saya juga bersyukur, dari sepuluh orang termasuk saya (lima cowok, dan lima cewek), tempat tinggalnya dipisah, untuk tempat tinggal yang laki-laki di rumah Ibu Rohyanti, sedangkan yang perempuan ada di rumah Ibu Fajar (rumah kosong), dan untuk posko KKN ada di tempat yang perempuan, tepat bersebelahan dengan mushola Nurul Huda. Terima kasih Ya Allah, Engkau pilihkan yang terbaik buatku.
Ada banyak hal dan sesuatu, lebih tepatnya hikmah dan pelajaran yang saya dapatkan dari KKN di dusun Graulan yang saya cintai ini. Banyak hal perdana yang saya lakukan di sini. Dari seorang mahasiswa pasif yang banyak berwacana, berteori belaka, di dusun ini bertransformasi menjadi mahasiswa yang proaktif dan aplikatif. Meskipun terkadang rasa bosan, rasa malas karena berbagai alasan sering menderaku hingga saya ijin pulang ke kost untuk sekedar menenangkan diri, tetap saja saya merasa bersyukur atas pilihan Tuhan buatku.
Mulai dari Pendampingan TPA, ngisi kultum dan imam tarawih, tadarus, lomba TPA, shalat berjama'ah di masjid, kegiatan karangtaruna, rumah kompos, rapat dengan warga, interaksi dan komunikasi dengan tokoh, dan warga setempat; pergaulan, kebersamaan, kaeakraban dengan sesama teman KKN, nggarap catatan harian dan matrik, ngatur keuangan, koordinator kegiatan ramadhan, kerja bakti, keakraban dengan anak-anak Graulan, pengumuman di masjid, ikut lomba voli, kegiatan 17 Agustus (lomba-lomba, pentas seni, jalan sehat), ngisi blog posdaya, pelatihan beladiri (tidak jalan, alias hanya satu kali), pelatihan masak, pelatihan batik, pendampingan TK (nggak jadi), plangisasi dusun, persiapan takbiran, rapat dan koordinasi dengan kelompok, canda dan tawa dengan teman-teman KKN, pemuda dusun, dan anak-anak Graulan; kemudian seputar kehidupan di rumah Ibu Rohyanti, seputar kehidupan di posko; intinya seputar perjalanan hidup selama dua bulan di dusun Graulan sungguh sangat mengesankan.
Ada rasa senang, ada rasa sedih, ada rasa bosan, ada rasa marah, ada rasa bahagia, ada rasa syukur, ada rasa cinta, ada rasa galau, ada rasa emosi, ada rasa grogi; semua rasa ini ada dalam perjalan hidup selama KKN di Graulan, dan memang demikianlah kita hidup penuh dengan warna dan rasa. Ribuan kegiatan, ribuan pengalaman, ribuan perasaan, ribuan hikmah, ribuan pelajaran telah saya lalui di dusun Graulan selama dua bulan. Waktu yang ketika ber-KKN serasa lama, ternyata ketika perpisahan terasa singkat sekali. Rasanya baru kemarin melakukan survei lokasi, lha koq udah selasai KKN. Maha Suci Engkau Ya Allah yang memiliki waktu.
Saya yang ketika KKN merasa paling bodoh, paling ora jegos, paling bingungan, paling pendiam, dan merasa inferior (semoga tidak inferiority complex). Saya selalu berdoa kepada Allah saat itu, semoga selesai KKN ini saya menjadi pribadi yang lebih baik, lebih rajin, lebih giat bekerja, lebih pintar, lebih cerdas, lebih ikhlas, lebih pandai bergaul, lebih responsif, lebih tanggap, lebih pandai dan lancar berkomunikasi, lebih mudah berinteraksi dengan orang lain, lebih lancar berbicara di depan publik, lebih kreatif, lebih inovatif, lebih bertanggungjawab, bisa berorganisasi, dan bekerja- sama dengan baik, dan bisa menjadi pemimpin yang ideal. Ya Allah, jadikan hamba orang sukses, orang kaya, orang berhasil, orang shaleh, berkah, dan dermawan, dengan segala petunjuk-Mu, dengan segala kemudahan dari-Mu, dengan jalan-Mu, dengan karunia-Mu yang besar. Hamba mohon karunia-Mu yang besar wahai Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi. Amiin.
Ya Allah, karuniakanlah keberkahan hidup, keimanan, ketakwaan, dan kebahagiaan pada segenap warga dusun Graulan, wabil khusus kepada Ibu Rohyanti dan keluarganya; Ibu Fajar dan juga keluarganya; jadikan anak-anak dusun Graulan, anak-anak yang shaleh dan shalehah Ya Allah; karuniakanlah cahaya hidayah pada pemuda-pemuda dusun Graulan Ya Allah agar bisa menjadi orang yang shaleh dan taat kepada-Mu. Ya Allah, karuniakan teman-teman KKN hamba, cahaya hidayah agar tetap berada di jalan-Mu, bisa melaksanakan perintah-Mu, menjauhi larangan-Mu, dan melaksanakan sunnah Nabi-Mu, jadikan mereka orang-orang yang shaleh dan shalehah Ya Allah, berkahi hidup mereka. Amiin.
Ya Allah, hamba mohon dengan segala kekurangan hamba di hadapan-Mu, dan dengan segala kesempurnaan-Mu. Kabulkanlah, perkenankan doa-doa yang hamba panjatkan selama ini, Ya Allah. Kabukanlah Ya Allah, hajat-hajat hamba, keinginan-keinginan hamba selama ini. Amiin.
terusane endi kii. kok mung sitik..
BalasHapuskurang akeh po? lha mampune sak mono...
Hapus